Transformasi Gerakan Revolusi Mental di DIY: Kemenko PMK Dorong Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa

KEMENKO PMK – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus mengakselerasi transformasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dengan pendekatan yang lebih strategis. Dalam Rapat Kerja Kelompok Kerja GNRM di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kemenko PMK menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam memperkuat karakter dan jati diri bangsa.

Rapat yang berlangsung di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY ini menyoroti perubahan GNRM menjadi Gerakan Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa. Fokus utama dalam transformasi ini mencakup integritas, etos kerja, gotong royong, pendidikan karakter, ideologi Pancasila, serta moderasi beragama, dan jati diri Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK, Warsito, yang hadir secara daring, menegaskan bahwa perubahan ini bukan sekadar program pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan masyarakat. "Gerakan ini harus tumbuh dari akar rumput, bukan sekadar instruksi dari atas. Indonesia Melayani, misalnya, harus menjadi semangat bersama seluruh masyarakat untuk peduli sesama, bukan hanya untuk ASN", ujarnya.

Diskusi dalam rapat ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Organisasi Perangkat Daerah DIY, akademisi, dan tokoh masyarakat dalam Gugus Tugas Daerah (GTD) GNRM DIY. Berbagai strategi dibahas, seperti inovasi sosial dalam transformasi ekonomi dan penguatan nilai kearifan lokal sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan.

Sebagai salah satu daerah dengan capaian terbaik dalam implementasi GNRM, DIY mencatat kenaikan Indeks Capaian Revolusi Mental (ICRM) sebesar 1,35 poin dalam dua tahun terakhir, mencapai 81,38 pada 2023. Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis budaya lokal, DIY diharapkan menjadi model nasional dalam penguatan karakter dan jati diri bangsa.

Menutup materinya, Deputi Warsito meyakini bahwa DIY mampu menjadi model bagi penguatan karakter dan jati diri bangsa. "DIY memang istimewa, saya meyakini bahwa DIY dapat sebagai model bagi daerah lain di Indonesia, sehingga menghasilkan SDM unggul untuk Indonesia Emas 2045", tutup Warsito.

Rapat kerja tersebut dipimpin oleh Sih Utami, S.IP M.M (Kepala Bidang Ketahanan Sosial Budaya dan Ekonomi) mewakili Kepala Badan Kesbangpol DIY turut hadir sebagai Narasumber lainnya yaitu Ir. Yuwono Sri Suwito dari Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya/DP2WB) dan Bapak Suedy S.Sos, MPA dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil DIY.