Bangun Persatuan Lewat Spiritual Keagamaan

KEMENKO PMK -- Indonesia merupakan negara multikultural dengan berbagai keragaman yang dimiliki. Pluralisme agama menjadi salah satu hal yang tak dapat dimungkiri serta membawa konsekuensi bagi setiap pemeluknya untuk hidup berdampingan saling menghargai dan menghormati.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa setiap agama memiliki ajaran-ajaran kebaikan, kebenaran, dan keindahan. Oleh karena itu kita tidak perlu mempertentangkan kebenaran ajaran dari masing-masing agama.

“Indonesia dibangun dengan semangat persatuan. Tanpa persatuan tidak ada Indonesia. Dengan semangat spiritual keagamaan yang kita miliki, kita akan bisa mencapai cita-cita leluhur bangsa kita dalam menciptakan persatuan dan kesatuan,” ucapnya saat mewakili Presiden Joko Widodo dalam Musyawarah Nasional (Munas) Tahun 2021 DPP Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi) di Jakarta, Sabtu (20/11).

Seperti dalam ajaran agama Buddha, Menko PMK membacakan sabda Sang Buddha dalam Dhammapada ayat 6, “Mereka tidak tahu bahwa dalam pertikaian mereka akan hancur dan musnah, tetapi mereka yang melihat dan menyadari hal ini damai dan tenang.”

Dengan mengangkat tema ’Merajut Integritas Berbangsa dan Bernegara Melalui Spiritual Budhis yang Berkebudayaan’, Menko PMK juga mengajak seluruh umat khususnya para Generasi Muda Buddhis Indonesia untuk terus menyuarakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Bahwasanya, setiap umat beragama harus meyakini apa yang diajarkan oleh agamanya dan seyogianya menghormati serta menghargai ajaran juga keyakinan yang dianut oleh umat beragama lain.

“Kita harus punya kesadaran yang mendalam tentang kebenaran agama kita, tapi di saat ada orang lain yang juga meyakini agamanya, di situlah titik toleransi, titik di mana nilai spiritual keagamaan kita bisa menciptakan perdamaian, kesatuan, dan persatuan bangsa,” tandas Muhadjir.

Membuka Munas Tahun 2021 Gemabudhi

Pada kesempatan tersebut, Menko PMK bersama dengan Dirjen Bimas Buddha Kemenag Caliadi, Ketua Umum DPP Gemabudhi Bambang Patijaya, dan Ketua Dewan Pembina DPP Gemabudhi Bhiksu Vidya Sasana, sekaligus membuka kegiatan Munas Tahun 2021 DPP Gemabudhi. Momentum pembukaan kegiatan yang berlangsung mulai hari ini sampai besok itu ditandai dengan pemukulan gong.

Turut hadir Ketua Umum Permahbuddhi Phillip K Widjaja, para Ketua Majelis Agama Buddha, Ketua Organisasi Kepemudaan dan Pimpinan Organisasi Pemuda Buddhis, serta para anggota Gemabudhi.

Menko PMK berharap kegiatan Munas DPP Gemabudhi bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi kemajuan organisasi dan masyarakat beragama pada umumnya. Selain itu, menjadi titik tolak kesinambungan dan perkembangan pergerakan Gemabudhi khususnya.

“Dalam suatu organisasi, konsolidasi dan ekspansi harus berjalan seimbang. Seperti upaya kita dalam menangani Covid-19 juga harus seimbang antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi,” tuturnya.

Oleh sebab itu, ia pun mengapresiasi semangat dan upaya Generasi muda Buddhis Indonesia yang ikut bahu-membahu menangani Covid-19. “Saya mengucapkan terima kasih atas darmabakti semua umat Buddhis yang telah bersama-sama pemerintah dalam menangani Covid-19,” pungkasnya. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: