Tindak lanjuti Rapat Koordinasi Pemajuan Kebudayaan, Inovasi, dan Kreativitas, Kemenko PMK Hadiri Prosesi Pemakaman Umbu Kanabu Ndaung di Kampung Adat Praiyawang

Waingapu, Sumba Timur – Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan merupakan salah satu program yang berperan penting dalam pembangunan karakter SDM di Indonesia. Hal tersebut yang mendasari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melalui Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga melaksanakan Rapat Koordinasi Pemajuan Kebudayaan, Inovasi dan Kreativitas di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada hari Selasa, 23 Mei 2023.  


10 Kementerian dan Lembaga yang hadir dan berkontribusi secara aktif selain Kemenko PMK antara lain Kemenko Polhukam, Kemendagri, Kemendikbud Ristek, Kemenkum HAM, Kementan, BPOM, Perpusnas, BRIN, dan Kemenparekraf sepakat bahwa perlu adanya komitmen bersama untuk memajukan kebudayaan, inovasi, dan kreativitas di Kabupaten Sumba Timur. Hal ini didasari bukan hanya pada potensi alam dan pariwisata saja yang terkenal namun perlu ada kebijakan strategis tentang Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan yang bersumber pada khazanah kebudayaan Sumba Timur yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi dan kreativitas yang dimiliki oleh masyarakat lokal.


Salah satu agenda kegiatan yang didukung oleh Pemerintah Daerah Sumba Timur adalah kunjungan dalam prosesi pengebumian jenazah serta pemakaman tokoh adat dan bangsawan dari Kampung Adat Praiyawang, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur, yaitu pemakaman jenazah Bapak Umbu Kanabu Ndaung. Hal ini menjadi istimewa bagi seluruh masyarakat Sumba Timur, termasuk Kemenko PMK dikarenakan kesempatan untuk menghadiri upacara adat pemakaman tersebut tidak dilakukan setiap tahun. Hal yang patut disyukuri bagi Kemenko PMK bisa hadir dan melihat prosesi upacara adat yang tergolong langka. Tokoh adat Sumba Timur ini telah mangkat sejak 1 Januari 2022 lalu dan baru dilakukan pengebumian jenazah dan pemakaman secara adat dan budaya pada tanggal 25 Mei 2023. Dalam tradisi orang Sumba Timur, khususnya penghayat kepercayaan Marapu, orang yang telah mati akan memberi berkat kepada orang yang masih hidup. Marapu adalah sebuah agama atau kepercayaan lokal yang dianut oleh lebih dari setengah penduduk Pulau Sumba yang memuja leluhur dan nenek moyang. Oleh karena itu, Sumba dikenal dengan istilah Tana Marapu atau Bumi Marapu.


Kampung Adat Praiyawang yang terkenal dengan adat istiadatnya memiliki ciri khas atap rumah yang tinggi dan lancip, serta memiliki kepala dan tanduk kerbau di bawah pintu, area pemakaman yang berbentuk peninggalan bangunan megalitik yang umumnya dikhususkan untuk para raja di zaman dahulu dengan kuburan batu besar yang memiliki berat hingga satu sampai dengan lima ton. Keberadaan bangunan megalitik tersebut tak bisa dilepaskan dari kepercayaan Marapu yang masih dianut oleh masyarakat setempat sebagai bagian dari penghormatan pada arwah leluhur dan nenek moyang.


Prosesi pemakaman Almarhum Umbu Kanabu Ndaung dihadiri oleh perwakilan 43 Kabihu/Marga dan ribuan warga desa  yang menjadi saksi dari peristiwa tersebut.  Masyarakat yang hadir melayat menyatakan duka cita dan disambut dengan sirih-pinang, teh, kopi serta makanan lain. Para pelayat yang datang ke rumah duka membawa sesuatu untuk meringankan beban keluarga yang berduka sekaligus memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Bapak Umbu Kanabu Ndaung, tak terkecuali perwakilan Kemenko PMK yang hadir dalam kegiatan tersebut.


Sebelum dikebumikan dalam Watu Mbeni/kuburan batu, keluarga yang berduka melakukan penyembelihan empat ekor Kerbau dan Kuda di depan rumah tempat persemayaman jenazah. Suara Gong dan Tambur dengan nada khas dihentakan secara keras dan berulang-ulang. Setelah empat ekor hewan disembelih, seorang hamba yang paling dekat dengan Bapak Umbu Kanabu Ndaung akan menunggang kuda dan mendahului tempat pemakaman diikuti oleh pengusung jenazah yang membawa jenazah almarhum yang telah dibungkus dengan kain tenun Sumba Timur yang jumlahnya mencapai lebih dari 100 lembar kain. Posisi jenazah dibungkus dalam posisi duduk jongkok dan dua tangannya ditangkupkan ke dagu. Penunggang kuda akan digendong naik ke puncak kuburan dan duduk disana sampai prosesi pemakaman selesai. Setelah itu, jenazah almarhum Bapak Umbu Kanabu Ndaung akan dimasukan ke dalam Watu Mbeni dan diakhiri dengan penyembelihan sepasang Kerbau dan Kuda sebagai tanda penghantar dan penghormatan terakhir bagi mendiang almarhum.


Penghayat Marapu mempercayai bahwa arwah para leluhur hadir dalam ritual tersebut dan ritual upacara merupakan salah satu cara bagi Penghayat Kepercayaan Marapu berkomunikasi dengan Tuhan lewat arwah para leluhur tersebut. Upacara adat sebagai bentuk kegiatan pelestarian nilai budaya masyarakat Sumba, khususnya Sumba Timur merupakan bagian dari 10 Objek Pemajuan Kebudayaan yang didorong oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melalui undang-undang dan turunannya untuk meningkatkan akses sosial dan pendidikan bagi masyarakat adat, khususnya Penghayat Kepercayaan Marapu dalam aktivitas kehidupannya sehari-hari. Hal ini diharapkan nantinya dapat mendorong masyarakat lokal berdaya dengan inovasi dan kreativitasnya masing-masing. 

 

Kontributor Foto:
Reporter: