KEMENKO PMK – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Sekretariat ASEAN menyelenggarakan Pertemuan Dewan Pejabat Tinggi Pilar Sosial Budaya ASEAN atau Senior Officials Committee for the ASEAN Socio-Cultural Community (SOCA) ke-35, pada Selasa (22/8/2023) melalui videoconference.
Staf Khusus Menko PMK Bidang Kerja Sama Internasional, Joko Kusnanto Anggoro, memimpin pertemuan tersebut selaku SOCA Chair pada tahun 2023. Hadir dalam pertemuan ini, Pejabat Tinggi Pilar Sosial-Budaya (SOCA Leaders) dari seluruh negara anggota ASEAN, perwakilan Sekretariat ASEAN, dan juga perwakilan dari Timor-Leste sebagai observer.
Pada pertemuan SOCA-35 ini Joko Kusnanto menjelaskan peran penting Pilar Sosial Budaya dalam memberikan kebermanfaatan pada kehidupan masyarakat.
“Sebagai komunitas Pilar Sosial Budaya, tentunya penting bagi kita untuk menekankan pada pentingnya tanggung jawab sosial, keadilan sosial, perlindungan sosial serta untuk mempromosikan kesadaran ASEAN dan memperkuat identitasnya sehingga manfaat dari ASEAN bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” jelas Kusnanto.
Pertemuan SOCA ke-35 ini membahas secara komprehensif prioritas dan key deliverables Pilar Sosial Budaya ASEAN pada tahun 2023. Di bawah Keketuaan Indonesia, Pilar Sosial Budaya ASEAN mempunyai 5 fokus yaitu isu pemberdayaan penyandang disabilitas, mitigasi perubahan iklim, penguatan ketahanan keluarga, peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini, serta resiliensi berkelanjutan terhadap bencana.
Adapun isu-isu prioritas tersebut dituangkan dalam dokumen yang akan disahkan oleh para kepala negara ASEAN pada Pertemuan KTT ke-43 ASEAN pada 5-7 September 2023 mendatang.
Dokumen-dokumen dimaksud adalah ASEAN Declaration on Disability-Inclusive Development and Partnership for a Resilient ASEAN Community; ASEAN Joint Statement on Climate Change to the 28th Conference of the Parties to the UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC COP-28); ASEAN Declaration on Gender Equality and Family Development; ASEAN Leaders’ Declaration on Early Childhood Care and Education in Southeast Asia; dan ASEAN Leaders’ Declaration on Sustainable Resilience.
Selain itu, Indonesia juga mengusulkan 13 dokumen lain di bidang Kesehatan, Ketenagakerjaan, Pembangunan Jejaring Desa, Perlindungan Sosial, Lingkungan Hidup dan juga Pendidikan.
Sebelum dinaikkan ke tingkat kepala negara ASEAN, dokumen-dokumen tersebut akan terlebih dahulu dibahas dalam Sidang Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN atau ASCC ke-30 yang akan dipimpin oleh Menko PMK pada tanggal 29 Agustus 2023 di Jakarta.
Lebih lanjut, Kusnanto menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Indonesia tahun ini, Indonesia terus berusaha meningkatkan upaya untuk mencapai ASEAN yang inklusif, berkelanjutan, tangguh, dan dinamis.
Beberapa agenda lain yang menjadi pembahasan dalam sidang ini adalah status implementasi Cetak Biru Pilar Sosial Budaya ASEAN 2025, laporan penyelenggaraan Sidang Koordinasi Pilar Sosial-Budaya ASEAN ke-19 atau Coordinating Conference on Socio Cultural Community (SOC-COM), dan juga status keanggotaan Timor-Leste.
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menyampaikan beberapa side event Pilar Sosial Budaya ASEAN yang akan diselenggarakan hingga akhir tahun ini di antaranya ASEAN Car Free Day di Jakarta, ASEAN Youth Interfaith Camp di Bali dan Best of ASEAN Performing Arts di Jakarta.
Sidang hari ini merupakan sidang SOCA terakhir yang dilaksanakan pada periode keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023. Di akhir pertemuan, Joko Kusnanto menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan negara-negara ASEAN terhadap Keketuaan ASEAN Indonesia.
Sidang tersebut turut dimeriahkan dengan adanya Cultural performance dari paduan suara May Treya Wira Jakarta dan paduan suara dari Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA) Banjarmasin yang menampilkan medley lagu tradisional Indonesia. Selain itu, juga ada Paduan Suara Merah Putih menampilkan lagu karya sendiri yang berjudul Spirit of ASEAN.