KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, temuan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia adalah suatu kehebatan yang dilakukan oleh Bapak Bangsa, Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.
Muhadjir menjelaskan, Presiden Soekarno adalah sosok yang memiliki kecerdasan luar biasa dari domain logika, estetika, dan etika. Sehingga dengan kemampuannya itu, Presiden Soekarno bisa menggali nilai-nilaii luhur yang terkubur di bumi Indonesia dan dirumuskan menjadi ideologi bangsa yang termaktub dalam Pancasila.
Hal tersebut disampaikan Menko PMK saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan
Pembinaan Ideologi Pancasila Melalui Program Eksekutif Nasional (PIP-PEN), yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Jakarta, pada Selasa (12/9/2023).
"Bung Karno itu bukan pencipta Pancasila. Karena nilai di Pancasila itu diciptakan Tuhan yang diturunkan ke Bangsa Indonesia. Bung Karno penemu, penggali, inventor. Di sini lah kita melihat posisi Bung Karno sebagai orang yang diutus Allah SWT untuk menggali nilai-nilai luhur yang memfosil berjuta-juta tahun dan menemukan saripati yang dirumuskan dalam 5 sila Pancasila," ujarnya.
Menurut Menko PMK, ditemukannya Pancasila oleh Bung Karno sebagai ideologi dasar negara Republik Indonesia adalah sebuah anugerah luar biasa. Dengan lima sila yang ditemukan dan dirumuskan itu, maka Bangsa Indonesia bisa bersatu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga menurutnya Pancasila wajib menjadi landasan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Temuan Pancasila itu 'setengah mukjizat' untuk Bangsa Indonesia. Dan tidak semua orang, tidak sembarang orang bisa menggali itu. Maka kita harus bersyukur Allah menurunkan sosok bernama Soekarno itu," jelasnya.
Lebih lanjut, Menko PMK menyampaikan, seluruh pengetahuan, pemahaman, pengalaman yang dicetuskan Bung Karno mengenai Pancasila harus bisa diamalkan oleh seluruh Bangsa Indonesia. Meskipun sosok Bung Karno sudah berpulang, dia berharap keberadaan Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bisa menurunkan semua ilmu dari Bung Karno dan menjadi guru bangsa yang patut diteladani seluruh ilmu dan pengetahuannya.
"Tentu saja orang yang bisa menjelaskan pemahaman Bung Karno tentang Pancasila itu ada di Bu Mega. Saya senang sekali kalau kita masih mendapatkan pemahaman Pancasila dari orang pertama. Bukan sekedar pemahaman 5 sila. Pengamalan penting dari Pancasila, banyak yang tidak tertulis. Kalau kita memahami pemahaman sebagaimana yang difahami Ibu Mega," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Try Sutrisno, Ketua BPIP Yudian Wahyudi, serta jajaran para menteri dan kepala lembaga di Kabinet Indonesia Maju, dan para peserta kegiatan.
Di kesempatan itu Menko PMK juga mendampingi Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menandatangani prasasti dan meresmikan "Pusat Studi Arsip Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno Bapak Bangsa Indonesia".