Kemenko PMK : Yang Penting Aksi Nyata, Jangan Hanya Konsep!

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama kelompok masyarakat terus menggaungkan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Pekan ini, Sabtu (16/07), bersama dua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Kemenko PMK  menggelar workshop menulis dan video kreatif di SMP Islam Terpadu (SMPIT) Pelita Kota Probolinggo, Jawa Timur.

“Ini salah satu upaya untuk menyebarluaskan nilai-nilai GNRM kepada masyarakat luas,” terang Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi yang hadir secara virtual.

Namun demikian, lanjut Didik, kegiatan ini harus menghasilkan aksi nyata. Tidak hanya berhenti di tataran konsep. Tapi bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Karya tulis dan video peserta harus bisa menggerakkan nilai-nilai GRNM, mulai etos kerja, gotong royong dan integritas,” tegasnya.

Kegiatan yang digelar secara hybrid ini menggandeng tiga Pokmas yakni Yayasan Pelita Umat Kota Probolinggo dan Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Probolinggo. Di tempat lain, di Depok Jawa Barat, Pokmas Saung Muda Indonesia mengelar juga upaya menyebarluaskan nilai-niai GNRM melalui sosialisasi pentingnya pengetahuan soal parenting.

Kegiatan ini yang dibuka secara daring ini dihadiri pula oleh Koordinator Sekretariat Gugus Tugas Nasional Gerakan Mental Yayan Sopyani, dan Sekretaris Deputi V Kemenko PMK Maman Wijaya. Didik Suhardi sangat berharap, muncul ide kreatif dan inovatif yang relevan dengan kegiatan ini. Sehingga bisa menggerakkan aksi nyata. “Bukan hanya konsep. Tapi ide yang bisa dilaksanakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” terangnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Sekretaris Deputi V Kemenko PMK Maman Wijaya. Menurutnya, kegiatan ini harus dikawal agar dampaknya bisa dirasakan masyarakat. Tidak hanya mudah dipahami. Tapi bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Berapa orang yang membaca, berapa orang yang memahami, dan berapa orang yang mengimplementasikan. Itu harus jelas. Tidak berhenti hanya dipublikasikan. Tapi apakah dibaca atau tidak. Kemudian bermanfaat atau tidak,” tegas Maman.

Sementara itu, Pembina Yayasan Pelita Umat HA. Suyuti menjelaskan, kegiatan ini dilatarbelakangi rendahnya literasi di Indonesia. “Data dari Unesco, Indonesia berada di urutan nomor dua dari bawah untuk literasi di dunia,” terang Suyuti dalam sambutannya.

Karena itu, dengan kegiatan ini, diharapkan bisa berperan serta dalam meningkatkan literasi, khususnya di Kota Probolinggo dan sekitarnya. “Dengan literasi yang baik, penyebaran nilai-nilai GNRM di masyarakat juga akan semakin luas. Baik lewat tulisan maupun video,” terangnya. Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, akan digelar lomba menulis dan video kreatif. Hasilnya akan dibukukan dan disebarluaskan. “Tema lombanya terkait nilai-nilai GNRM,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo Agus Lithanta sangat mengapresiasi kegiatan ini. Karena itu, tidak selesai hari ini. Tapi harus ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan literasi lainnya. “Sehingga literasi di Kota Probolinggo terus berkembang,” ujar Agus di hadapan peserta.

Agus juga berharap dukungan dari Kemenko PMK terkait pengembangan literasi di Kota Probolinggo. “Kami sangat ingin kegiatan ini terus berkelanjutan. Dan sebagai bentuk keseriusannya, dengan digelarnya kegiatan hari ini,” tegasnya.

Ketua FLP Cabang Probolinggo Puspa Indah Puja Hanifah menjelaskan, kegiatan workshop menulis dan video kreatif ini digelar selama tiga hari. Diawali Sabtu kemarin (16/7), sebanyak 50 peserta mendapat materi menulis cerpen dan novel. Kemudian Minggu (17/7), materi pembuatan video dan content creator. Terakhir, Sabtu (23/7), materi menulis berita untuk media cetak dan online.

Sebagai tindak lanjut, lanjut Puspa, digelar lomba menulis dan video kreatif. Pendaftaran kegiatan ini mulai tanggal 1-31 Juli. Rencana pengumuman tanggal 7 Agustus 2022. “Kami berharap, dari kegiatan ini akan menghasilkan karya tulis dan video dengan nilai-nilai GNRM. Sehingga penyebarannya semakin luas di masyarakat Kota Probolinggo dan sekitarnya,” ujarnya.

 

Kontributor Foto:
Reporter: