KEMENKO PMK -- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melalui Kedeputian Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan, menggelar rapat koordinasi tingkat Eselon I terkait persiapan pelaksanaan Program Quick Win Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Hari Ulang Tahun, di Kantor Kemenko PMK, pada Selasa (21/1/2025).
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK Sukadiono dalam pembukaannya menyampaikan bahwa program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) merupakan salah satu program unggulan dalam bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.
PKG akan diluncurkan secara bertahap pada Februari 2025 untuk PKG Ulang Tahun dan Juli 2025 untuk PKG Sekolah. Program ini mencakup berbagai jenis skrining, seperti saat kunjungan ke puskesmas, pada hari ulang tahun, serta pemeriksaan saat masuk sekolah atau pemeriksaan berkala di sekolah.
Sasaran program ini dibagi berdasarkan kelompok usia, yaitu bayi untuk mendeteksi penyakit bawaan lahir, anak usia sekolah dan remaja untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia tersebut, serta dewasa dan lansia untuk mendeteksi dini kanker dan memantau kesehatan secara umum.
Program ini dirancang sebagai wujud implementasi visi dan misi Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam menjamin akses pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Deputi Sukadiono menyatakan, PKG merupakan program yang cakupannya sangat besar karena menyasar seluruh penduduk Indonesia. Koordinasi lintas kementerian perlu diperkuat, serta perlu persiapan yang matang untuk memastikan keberhasilannya.
"PKG ini merupakan program yang istilahnya program terbesar dibandingkan dengan vaksinasi Covid-19 atau program pemerintah lainnya," ucap Sukadiono.
PKG memiliki cakupan yang luas dibandingkan program lainnya yang biasanya memiliki sasaran spesifik. Program ini dirancang untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa batasan usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lanjut usia.
"Program-program sebelumnya biasanya memiliki sasaran tertentu, seperti kepala keluarga, atau fokus pada program spesifik. Namun, PKG menyasar semua kalangan masyarakat, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia," jelas Sukadiono.
Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Kemendagri, Kementerian Komdigi, Kementerian Pertahanan, Puskes TNI, Kemendikdasmen, Kantor Staf Kepresidenan.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi menjelaskan bahwa program PKG bertujuan untuk mendeteksi kondisi pra-penyakit, deteksi penyakit lebih awal, dan mencegah kasus penyebab kematian utama.
Maria menyampaikan, Kemenkes memberikan perhatian mendalam terkait kebutuhan alat kesehatan dan sumber daya manusia. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan puskesmas dalam pelayanan PKG secara berkelanjutan.
"Saat ini kekurangan tenaga kesehatan di puskesmas masih diadvokasikan kepada pimpinan daerah, Bappeda, dan Badan Kepegawaian Daerah suapaya pemeritah daerah dan Kemenkes dapat memenuhi seluruh kebutuhan tenaga kesehatan," ucap Maria.
Selain itu, Maria juga menekankan pentingnya peran dan dukungan dari Kementerian dan lembaga pemerintahan lainnya dalam proses berjalannya program. Kontribusi kementerian dan lembaga pemerintah ini merupakan langkah utama untuk mengoptimalkan tercapainya keberhasilan program PKG.
Menutup kegiatan, Deputi Sukadiono menyampaikan, Kemenko PMK sebagai koordinator akan memberikan dukungan strategis untuk memperkuat layanan kesehatan melalui berbagai langkah, seperti mendorong kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan, memastikan dukungan kebijakan dan alokasi anggaran distribusi bahan medis habis pakai, serta meningkatkan sistem informasi dengan menyediakan dashboard berbasis geospasial. (*)