Kemah Bakti Revolusi Mental, Kemenko PMK Harapkan Pramuka Jadi Agen Perubahan

BANDA ACEH (15/10/2023), Pemimpin boleh berganti, menteri boleh berganti tapi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) harus tetap jalan. Mengapa perlu? Karena untuk mencapai Indonesia Emas 2045, menjadi negara maju, perlu perubahan signifikan.  Dan perubahan itu bisa terjadi dengan GNRM. Dengan GNRM ada perubahan sikap dan perubahan sosial yang dilakukan secara massif dan bersama-sama.


Hal ini disampaikan Deputi  Koordinasi Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi kala membuka kegiatan Kemah Bakti Revolusi Mental (KBRM) di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (14/10/2023). Kemah Bakti Revolusi Mental ini merupakan kegiatan kolaborasi antara Kemenko PMK dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Kwartir Nasional  (Kwarnas) Gerakan Pramuka. 

“Maka, saya apresiasi kegiatan Kemah Bakti Revolusi Mental bersama adik-adik pramuka kali ini karena  ini adalah wujud dari pola pembinaan dan pola pengembangan bagi generasi yang kelak jadi para pemimpin di masa depan. Kita punya cita-cita di tahun 2045 jadi negara besar dengan program Indonesia emas 2045. Tentu yang akan menjadi pemeran utama adalah adik-adik yang ikut KBRM ini,”jelas Didik yang hadir secara daring.

Ditegaskan Didik, KBRM ini sangat relevan untuk menanamkan nilai-nilai revolusi mental. Sebab, etos kerja, gotong Royong, dan integritas sebagai nilai-nilai dari revolusi mental juga merupakan komponen penting dalam gerakan pramuka di seluruh Indonesia.

“Diharapkan kegiatan bersama PGRI  ini akan menjadi embrio GNRM di masa datang. Sehingga kita bisa mengurangi praktek korupsi, mengurangi ketimpangan sosial dan hal-hal negatif yang menganggu tercapainya Indonesia Emas 2045. Pesan saya, selepas KBRM ini, adik-adik membawa pulang dan menularkannya di sekolah masing-masing,”pungkas Didik seraya meyakinkan bahwa silaturahim dengan KBRM ini adalah upaya mengenalkan dan membangun kolaborasi sejak dini. 

KBRM kali ini dibuka dengan upacara dengan guyuran hujan yang membasahi Banda Aceh sejak pagi. Hadir mewakili Didik Suhardi, Sekretaris Deputi Koordinasi Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Gatot Hendarto. Selain itu, hadir Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PB PGRI Dudung Abdul Qodir dan Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Aceh Asbaruddin. 

Dalam kesempatan itu, Asbaruddin mengingatkan pentingnya praktek-praktek baik terkait revolusi mental. Disebutkan Asbaruddin, saat ini kita dihadapkan tantangan internal dan ekternal. Maka kebutuhan akan revolusi mental menjadi keharusan untuk hadapi tantangan globalisasi budaya. 

“Masifnya informasi hoax, tergerusnya nilai-nilai luhur bangsa yang bersumber dari kearifan lokal jika dibiarkan akan berdampak pada eksistensi dan keutuhan bangsa. Realitas sehari-hari, manusia  semakin fokus pada pemenuhan hidup menjadikan nilai-nilai kemanusiaan makin terpinggirkan. Makin tidak jujur, individualis, degradasi, kualitas kerja turun hanya semata-mata gugurkan tugas,” tegas Asbaruddin.

Maka, menurut Asbaruddin, perubahan perilaku melalui pendidikan dalam hal ini gerakan pramuka adalah sebuah keniscayaan.

“Ini adalah dan tempat yang tepat utk mengembalikan jari diri bangsa. Kita perlu ikut serta berperan dalam revolusi mental  dengan berfokus pada internalisasi nilai semacam gotong rotong, integritas, dan etos kerja. Revolusi mental jadi penting, karena untuk  kembalikan karakter bangsa ini perlu adanya suatu gerakan yang terstruktur, terkontrol dalam memahamkan nilai-nilai,” ujarnya berharap besar kegiatan ini membawa manfaat bagi provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

“Semangat kolaborasi ini untuk saling mengisi celah dan saya berharap hal ini akan menjadikan Aceh bermartabat. Saya apresiasi setinggi-tingginya pada Kemenko PMK, PB PGRI, dan Kwarnas Gerakan Pramuka,” pungkas Asbaruddin.

KBRM ini diikuti oleh 10 regu putri dan 5 regu putra dari provinsi Aceh. Pada malam harinya, Gatot Hendarto, Unifah Rosyidi, Dudung Abdul Qodir bersama pengurus PGRI Provinsi Aceh dan Banda Aceh serta pengurus Kwarnas dan Kwartir Daerah (Kwarda) mengikuti acara api unggun bersama seluruh peserta. 

 

Kontributor Foto:
Reporter: