KEMENKO PMK — Kemenko PMK bersama Friedrich Ebert Stiftung (FES) Indonesia dan PERGIZI PANGAN Indonesia menggelar Workshop Expert Discussion bertajuk “Kajian Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan dan Penurunan Prevalensi Stunting di Indonesia” di Ruang Rapat Lantai 13 Kantor Kemenko PMK, Jakarta, pada Rabu (12/2/2025).
Pertemuan ini menjadi ajang diskusi yang mempertemukan pakar dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengkaji hasil penelitian, menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penyebab penurunan dan peningkatan prevalensi stunting di beberapa daerah, serta merumuskan rekomendasi kebijakan yang berbasis bukti agar strategi percepatan penurunan angka stunting di Indonesia dapat diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
Asisten Deputi Peningkatan Gizi dan Pencegahan Stunting Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa yang memimpin jalannya diskusi menekankan bahwa upaya penurunan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus melalui pendekatan multidimensi yang mencakup aspek gizi, pola asuh, akses layanan kesehatan, serta perbaikan sanitasi dan lingkungan.
Ia menegaskan bahwa sinergi antara berbagai sektor, baik di tingkat pusat maupun daerah, menjadi kunci dalam memastikan intervensi yang dilakukan dapat berjalan optimal dan memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan angka stunting di Indonesia.
“Aspek gizi, pola asuh, serta akses terhadap layanan kesehatan dan sanitasi menjadi faktor kunci dalam menekan angka stunting di Indonesia. Melalui diskusi ini, kami berharap dapat merumuskan rekomendasi kebijakan yang berbasis bukti dan implementatif sehingga upaya percepatan penurunan stunting dapat berjalan lebih efektif,” ujarnya.
Jelsi juga menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan organisasi masyarakat menjadi kunci dalam mempercepat pencapaian target penurunan stunting.
“Diperlukan sinergi antara berbagai pihak untuk memastikan kebijakan yang dirumuskan dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan. Dengan pendekatan berbasis bukti, kita bisa memastikan setiap intervensi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran sehingga berdampak dalam menurunkan angka stunting,” jelasnya.
Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari kementerian dan lembaga terkait yang memiliki peran strategis dalam percepatan penurunan stunting, termasuk para pakar di bidang gizi, kesehatan, dan kebijakan publik. Beberapa di antaranya adalah Fasli Djalal, yang memiliki keahlian dalam bidang pendidikan dan gizi anak, serta Iwan Ariawan dengan keahlian bioastatistik dan Hardyansyah dengan keahlian bidang gizi dan pangan.