Terima Audiensi Dirjen Kesmas, Deputi 3 Bahas Penanganan Stunting dan Target Kesehatan di Tahun 2023

KEMENKO PMK – Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK (Deputi 3) menerima audiensi dari Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, di Ruang Rapat Lantai 14 Kemenko PMK, pada Rabu (8/02/2023). Topik yang dibahas pada pertemuan ini terkait sinergi program di bidang kesehatan dan program penanganan stunting. 

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Y.B Satya Sananugraha menyampaikan bahwa Presiden telah menargetkan penanganan stunting supaya bisa mencapai target penurunan menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Kemudian Satya menerangkan, sesuai dengan target RPJMN 2020-2024, diharapkan pada tahun 2023 angka kematian ibu dan bayi di Indonesia juga dapat mengalami penurunan. "Ketersediaan tenaga medis serta obat esensial juga diharapkan dapat mencapai target yang telah direncanakan di tahun ini," ujarnya. 

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Maria Endang Sumiwi menerangkan, Kemenkes telah merencanakan berbagai gerakan aksi cegah stunting seperti aksi bergizi, bumil sehat, posyandu aktif, jambore kader, dan cegah stunting itu penting. 

Adapun upaya yang akan dilakukan dalam jangka waktu dekat ini yaitu pembuatan video mengenai tata cara menimbang yang baik dan benar yang ditujukan kepada para kader posyandu. Menurut Maria Endang Sumiwi, masih banyak kader posyandu yang belum paham melakukan cara mengukur dan menimbang yang benar. Dia mengatakan bahwa pengukuran stunting saat ini masih kurang efektif dikarenakan para kader hanya mengukur melalui tinggi badan saja. 

“Tolak ukur stunting saat ini masih pada tinggi badan anak, padahal pengukuran yang benar dilihat dari berat badan terlebih dahulu, “ ujarnya.

Selain mengatasi permasalahan stunting, adapaun rencana lain yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat yaitu transformasi sistem kesehatan. Rencana ini merupakan kegiatan yang memberikan layanan primer berupa layanan deteksi dini dan layanan edukasi keseharan. Pelayanan primer ini merupakan kegiatan untuk memberikan layanan kepada puskesmas, posyandu dan infrastruktur kesehatan lainnya. 

"Pada program ini juga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat bertugas untuk menjangkau seluruh masyarakat baik yang terkena penyakit maupun tidak terkena penyakit. Sehingga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dapat memonitori masyarakat yang terkena penyakit.," ujar Dirjen Maria Endang Sumiwi. 

Menutup rapat, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Y.B Satya Sananugraha mengatakan agar rencana ini dapat dijalankan dengan baik dan Kemenko PMK pun dapat membantu dengan maksimal dengan melakukan koordinasi dengan K/L terkait. 

"Dari audiensi ini saya harapkan agar rencana dan program kerja di bidang kesehatan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan tugas Kemenko PMK dalam rencana ini yaitu melakukan koordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya.

Hadir dalam audiensi, Sekretaris Deputi Imam Pasli, Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Jelsi Natalia Marampa, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dr. Niken Wastu Palupi, Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat, Direktur Usia Produktif Lanjut Usia, drg. Kartini Rustandi, Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dr. Lovely Daisy, serta hadirin yang hadir secara luring.

Kontributor Foto:
Reporter: