Kewirausahaan Pemuda Untuk Mewujudkan Indonesia yang Berdaya Saing

Jakarta (21/10) --  Peran pemuda sangat sentral dalam pembangunan nasional. Apalagi menjelang puncak bonus demografi tahun 2030, pemuda yang jumlahnya mencapai 64,19 juta jiwa itu bisa sangat menentukan keberlanjutan pembangunan ekonomi bangsa. 

Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Yohan mengatakan, langkah yang perlu dilakukan adalah membangkitkan semangat kewirausahaan pemuda untuk melahirkan wirausaha-wirausaha  muda yang mampu membuka lapangan kerja.

Yohan menjelaskan, saat ini, jumlah wirausahawan Indonesia yang tercatat pada tahun 2019 masih sekitar 3,4%. Persentase tersebut masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara serumpun lainnya.

Karena itu, pemerintah berusaha mebangkitkan semangat kewirausahaan pemuda dan menggerakkan pemuda sebagai motor pembangunan ekonomi nasional dan mewujudkan Indonesia sebagai negara yang memiliki daya saing di kancah internasional.

"Tahun 2024 diharapkan jumlah wirausahawan Indonesia menjadi 4% agar Indonesia bisa tergolong sebagai negara yang berdaya saing. Dan itu sudah termasuk dengan para wirausahawan muda yang berkontribusi," ujar Yohan dalam Rapat Koordinasi Kewirausahaan Pemuda yang diadakan secara daring dan tatap muka di Hotel Santika Premiere, Jakarta, Rabu (21/10).

Dalam kesempatan rapat koordinasi, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora Imam Gunawan menyampaikan bahwa pemuda adalah generasi penerus kepemimpinan bangsa. Untuk membangkitkan semangat wirausaha pemuda, maka pemuda harus diarahkan potensi dan perilakunya agar bisa menjadi wirausaha muda yang sukses memanfaatkan berbagai peluang.

Sementara Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Bidang UMKM dan Koperasi Teguh Anantawikrama menyatakan bahwa pemuda Indonesia sejatinya memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi. Menurut dia, yang terpenting adalah pemerintah harus menumbuhkan ekosistem yang baik agar pemuda bisa mengembangkan potensi bakat dan inovasinya dengan baik.

Seraya menanggapi, Asdep Yohan berharap, pemuda mampu berinovasi dan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini. Yohan menambahkan, pemerintah juga akan terus berusaha mendukung berbagai inovasi yang dicetuskan para pemuda. Hal tersebut ditegaskan oleh RPJMN 2020-2024 bahwa pengembangan wirausaha pemuda merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), khususnya pada domain Lapangan dan Kesempatan Kerja. 

Untuk mendorong percepatan pengembangan kewirausahaan pemuda, Yohan menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mendorong percepatan revisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 66/2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan dan memasukkan unsur kewirausahaan pemuda. Selain itu, pihaknya juga akan mendorong dibentuknya Rencana Aksi Nasional tentang Layanan Kepemudaan tahun 2020-2024, dan membentuk POKJA yang berfokus di bidang kewirausahaan pemuda.

Yohan mengatakan, urusan kewirausahaan pemuda memerlukan sinergitas yang kuat antar banyak pihak. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri, akademisi, hingga masyarakat perlu berkolaborasi dan duduk bersama.

"Kewirausahaan pemuda ini bukan hanya urusan satu sektor. Tapi merupakan urusan banyak sektor. Karena itu kita harus saling bergandengan, duduk bersama mengembangkan kewirausahaan pemuda. Ini perlu dilakukan agar berbagai program dan kegiatan bisa terfokus dan meningkatkan semangat kewirausahaan pemuda," pungkas Yohan.

Kontributor Foto:
Reporter: