Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menerima audiensi dari United Nations Population Fund (UNFPA) di Kantor Kemenko PMK (31/1). Joko Kusnanto Anggoro, Staf Khusus Menko PMK Bidang Kerja Sama Internasional menyambut baik audiensi yang bertujuan untuk mendiskusikan isu-isu strategis terkait pembangunan berkelanjutan di Indonesia serta upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Hassan Mohtashami, Representatif UNFPA untuk Indonesia, dalam audiensi menyampaikan
perhatiannya terhadap urgensi pendidikan seks di sekolah dan oleh orang tua. Hassan menjelaskan isu-isu yang mungkin sangat relevan yang terjadi di Indonesia seperti Mutilasi Genital pada Perempuan (FGM), Pernikahan anak di bawah umur, dan Kehamilan pada Remaja.
“Jika seorang perempuan menikah dalam usia yang terlalu dini, mereka akan kehilangan kesempatan untuk merasakan pendidikan yang cukup dan mendapatkan pekerjaan yang memadai. Sangat penting untuk memastikan mereka menyelesaikan sekolahnya, mendapatkan pendidikan yang dibutuhkan, dan kemudian biarkan mereka menentukan arah kehidupannya,” pungkas Hassan Mohtashami. Dia menambahkan bahwa tidak hanya secara sosial, namun secara fisik juga perlu kesiapan seorang perempuan untuk menjadi Ibu, sehingga kehamilan pada usia remaja perlu menjadi perhatian.
Lebih lanjut, Hassan juga menegaskan bahwa anak muda perlu untuk dibina dengan baik karena anak muda adalah aset yang berharga untuk pembangunan di masa depan.
"UNFPA telah bekerja dengan pemerintah di berbagai belahan dunia dalam upaya untuk mendorong pemberdayaan pemuda melalui berbagai pelatihan, dan pengembangan wawasan dan kapasitas", Ujar Hasan
Woro Srihastuti Sulistyaningrum, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, menjelaskan sejumlah inisiatif dan tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup generasi muda Indonesia. Ia menyoroti perlunya integrasi isu-isu tersebut ke dalam kurikulum sekolah dan upaya bersama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi internasional seperti UNFPA.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan, Agus Suprapto menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga dan pemerintah daerah untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia. Dia menyambut baik upaya UNFPA dalam mendukung pembangunan nasional melalui program-program yang berkelanjutan.
Asisten Deputi Bidang Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK juga menyoroti keberlanjutan Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN PIJAR). Sebagai informasi Permenko PMK Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN PIJAR) merupakan komitmen bersama lintas kementerian yang dipimpin oleh Kemenko PMK untuk membangun SDM unggul Indonesia Maju yang berkualitas dan berdaya saing.
Pertemuan ini tentunya menunjukkan semangat Kemenko PMK dalam bidang pembangunan manusia dan kebudayaan serta upaya menghadapi tantangan-tantangan demi mencapai visi pembangunan yang berkelanjutan bagi semua anak, perempuan, dan pemuda di Indonesia.