KEMENKO PMK - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengungkapkan hasil perhitungan Indeks Capaian Revolusi Mental (ICRM) tahun 2023 menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2021. Namun, di balik kabar baik tersebut, masih terdapat kesenjangan capaian ICRM yang cukup besar antar daerah di Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pembangunan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Warsito, menyoroti adanya kesenjangan dalam capaian ICRM antar provinsi di Indonesia.
"Perlu ada penjelasan tentang indeks kemerataan capaian ICRM di Indonesia. Jika melihat hasil perhitungannya, diketahui masih terdapat gap, di mana hanya 12 provinsi yang nilainya di atas rata-rata nasional, sementara sisanya di bawah nilai nasional," ungkap Warsito dalam rapat finalisasi narasi publikasi ICRM 2023 di Jakarta, Senin (12/8).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks komposit semua dimensi gerakan pada ICRM tahun 2023 mengalami kenaikan dari 70,47 pada tahun 2021 menjadi 73,82, atau meningkat 3,34 poin. Meski demikian, capaian tersebut masih dalam kategori "Cukup".
Warsito menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya mengurangi kesenjangan capaian ICRM antar daerah. Salah satu langkah yang akan diambil adalah memperkuat narasi justifikasi capaian daerah atas hasil perhitungan nilai ICRM.
Dalam rapat tersebut juga dibahas rencana untuk memasukkan indikator tambahan seperti Survei Penilaian Integritas (SPI) dari KPK sebagai indikator kontrol, mengingat relevansinya dengan semangat Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Kemenko PMK berharap dengan adanya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, capaian ICRM di seluruh daerah Indonesia dapat meningkat secara lebih merata di masa mendatang.
Hadir dalam rapat antara lain : Ketua I Tim Ahli GTN GNRM Prof. Ravik Karsidi, Arif Budimanta, Noer Sutrisno, Ahmad Avenzora Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS, Insan Fahmi Asdep Pemberdayaan Masyarakat Kemenpan RB, Drajat Wisnu Setiawan Direktur BIKWK Kemendagri, Linda Restaningrum Karo Perencanaan Kemenko PMK, dan Indah Suwarni Inspektur Kemenko PMK.