Anak Muda Harus Lestarikan Praktik Revolusi Mental

Menko PMK Gandeng UIN Palembang Tanam 10 Juta Pohon 

KEMENKO PMK – Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia khususnya para pemuda harus menjalankan praktik-praktik revolusi mental yakni menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong. Alasannya, praktik-praktik revolusi mental tersebut adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, anak muda harus sadar bahwa keberhasilan hanya akan diraih dengan kerja keras. Sementara gotong royong merupakan saripati Pancasila yang tujuan utamanya menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Saya berharap, praktik integritas, kejujuran, kerja keras dan gotong royong akan terus dilestarikan sebagai karakter utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM),” kata Menko PMK saat memberi sambutan pada acara Penanaman Sepuluh Juta Pohon dan Kuliah Umum Internalisasi Nilai Revolusi Mental: Memperkuat Komitmen Kebangsaan menuju Indonesia Emas 2045 di UIN Raden Fatah Palembang, Kamis (20/10).

Dalam kesempatan itu, Menko PMK turut memimpin penanaman sepuluh juta pohon yang merupakan bagian dari aksi nyata GNRM di seluruh Indonesia. Penanaman pohon tersebut dilaksanakan sebagai upaya dalam mencegah pemanasan global dan merupakan investasi untuk masa depan dengan membangun mental yang sadar mitigasi bencana serta peduli terhadap lingkungan.

“Gerakan menanam sepuluh juta pohon memang bukan upaya satu-satunya dalam mencegah pemanasan global. Tapi insyaAllah perlahan kita ingin mengubah karakter masyarakat menjadi gemar menanam pohon. Mulainya dari mana, ya dari kampus ini,” jelas Muhadjir.

Jika tidak diatasi dengan baik, lanjutnya, pemanasan global akan memberikan efek yang sangat buruk bagi dunia. Diantaranya anomali cuaca yang bisa mengakibatkan krisis pangan, krisis energi dan inflasi.

“Saya berharap mahasiswa mewaspadai kondisi ini, karena kondisi ini tidak baik-baik saja. Tahun depan juga menurut prediksi akan lebih berat dari tahun ini. Tapi kalau ada ikhtiar dari rakyat dan aturan pemerintah yang terukur dan tepat, kita akan bisa melewati ini,” ungkap Muhadjir.

Sementara itu, Rektor Universitas UIN Raden Fatah Nyayu Khodijah mengatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk terus melanjutkan gerakan penanaman pohon di lingkungan kampus, maupun di lingkungan masyarakat.

“Sebagai keluarga besar UIN RF, kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari proses menggenapkan 10 juta pohon. Kedepan kita akan terus mendukung dan melestarikan budaya menanam pohon bukan hanya di UIN RF tapi juga di berbagai kota di Sumsel,” ujarnya.

Adapun kegiatan penanaman didukung dengan 4000 bibit yang akan ditanam di wilayah Kampus B UIN Radeh Fatah. Beberapa jenis tanaman yang ditanam adalah jenis pohon lokal dan endemik, seperti Meranti, Kayu Bawang, Gaharu, Tambesu, Tanjung, Suren dan beberapa pohon buah.

Kontributor Foto:
Reporter: