KEMENKO PMK -- Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Ojat Darojat menegaskan pentingnya memastikan tata kelola beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dapat memperkuat delapan bidang Asta Cita pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Ojat menyampaikan, penguatan program studi di bidang digital, STEM (Science, Technology, Engineering, and Maths), serta SHAPE (Social, Humanities, Arts for People, and Economy) menjadi hal penting. Menurutnya, keseimbangan multidisipliner antar bidang ilmu tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung delapan industri prioritas nasional: pangan, energi, maritim, kesehatan, digitalisasi, pertahanan, hilirisasi, dan manufaktur maju.
"Beasiswa LPDP tidak hanya harus menyiapkan talenta unggul di bidang STEM, tetapi juga SHAPE. Pendekatan multidisipliner menjadi kunci agar program studi benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat dan sejalan dengan pembangunan manusia Indonesia," ujar Ojat.
Selain tata kelola beasiswa, rapat juga membahas rencana pembangunan Regional Advanced Laboratorium for AI and Humanity sebagai pusat riset unggulan multidisipliner berbasis co-creation. Laboratorium ini akan mengintegrasikan bidang STEM dan SHAPE, untuk mendukung riset kolaboratif, pengembangan talenta digital, serta inovasi teknologi strategis nasional. Lab akan dibangun dengan prinsip terbuka (open access) dengan akses tidak hanya bagi akademisi, tetapi juga industri dan pemerintah. Nantinya, laboratorium akan dibangun di universitas-universitas hub yang tersebar di enam wilayah: Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali-NusaTenggara, dan Papua; yang berfungsi sebagai pusat kolaborasi regional sekaligus membentuk konsorsium dengan perguruan tinggi sekitarnya. Hal ini agar tercapai pemerataan akses dan riset di seluruh Indonesia.
Deputi Ojat menyampaikan bahwa peran Kemenko PMK adalah memastikan sinkronisasi, koordinasi, dan pengendalian program lintas kementerian dan lembaga. Ia menegaskan, penguatan tata kelola LPDP tidak bisa berjalan sendiri, tetapi membutuhkan konsolidasi bersama dari Kemendiktisaintek, Kemenkomdigi, LPDP, dan BRIN.
"Kemenko PMK mendorong konsolidasi berbagai pihak agar beasiswa, riset, hingga penerapan teknologi berjalan terintegrasi dan mendukung penguatan ekosistem industri nasional. Dengan begitu, ekosistem pendidikan, riset, dan industri bisa saling menguatkan sekaligus mendukung agenda pembangunan nasional berbasis kemitraan”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Ketua Gugus Tugas Pembangunan Talenta Digital dan Kecerdasan Artifisial Nasional, Dedy Permadi, menekankan pentingnya konvergensi bidang studi STEM dan SHAPE dalam mengembangkan inovasi dan invensi digital serta kecerdasan artifisial. Karenanya, keseimbangan pilihan-pilihan prioritas tematik jurusan juga perlu dipertimbangkan dalam alokasi beasiswa. Demikian juga ide untuk membangun advanced lab, juga perlu ditujukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan STEM maupun SHAPE.
"Kami memahami pentingnya keseimbangan antara STEM dan SHAPE dalam alokasi beasiswa, karena memang keduanya sangat diperlukan. Begitu juga terkait pendirian dan pengembangan advanced lab multidisipliner juga perlu ditujukan untuk kedua area rumpun keilmuan” jelasnya.
Karena itu, pada Oktober mendatang akan dilakukan konsolidasi bersama antara Kemendiktisaintek, LPDP, Kemenkomdigi, dengan fasilitasi Kemenko PMK. Koordinasi ini akan menyatukan arah antara pengembangan laboratorium dan skema beasiswa agar berjalan beriringan," jelasnya.
Terhadap berbagai isu yang muncul dalam diskusi yang menyangkut kualitas riset, pemanfaatan riset dan komersialisasinya, sehingga dapat mendukung Asta Cita Presiden untuk melakukan hilirisasi, diusulkan juga perlunya membentuk Tim Kerja Lintas K/L dan Lintas Pihak yang mengawal secara khusus.
Di akhir pertemuan, Asisten Deputi Riset, Teknologi dan Kemitraan Industri, Katiman sebagai pemimpin rapat menyampaikan hasil pertemuan dan tindak lanjutnya. Konsep advanced lab multidisipliner dan tata kelola beasiswa akan lebih dimatangkan dalam rapat yang lebih teknis antar K/L.
“Sebagai tindak lanjut, akan segera dilakukan konsolidasi bersama antara Kemendiktisaintek, LPDP, Kemenkomdigi, dengan fasilitasi Kemenko PMK. Koordinasi ini akan menyatukan arah antara pengembangan advanced laboratorium dan skema beasiswa agar berjalan beriringan," jelasnya.
Terhadap berbagai isu yang muncul dalam diskusi yang menyangkut kualitas riset, pemanfaatan riset dan komersialisasinya, sehingga dapat mendukung Asta Cita Presiden untuk melakukan hilirisasi, diusulkan juga perlunya membentuk Tim Kerja Lintas K/L dan Lintas Pihak yang mengawal secara khusus.
Turut hadir dalam rapat tersebut Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, Plh, PPAPT Kemendiktisaintek, Kepala BPSDM Kemenkomdigi Boni Pudjianto, dan perwakilan dari BRIN.