Pemerintah Fokus Pulihkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat 

Jakarta (6/5) -- Pemerintah serius menangani pandemi Coronavirus Desease 2019 (2019) di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah telah menyiapkan strategi-strategi yang digunakan untuk menangani wabah penyakit dari virus Sars COV-2 ini.

"Jadi strategi kita awalnya memang menjaga zona hijau sebelum adanya kasus di Indonesia. Tetapi setelah masuk, kita tentu saja memiliki strategi untuk melakukan tracing, survailance, merawat, menyediakan fasilitas rumah sakit dan sebagainya," kata Muhadjir dalam webinar bertajuk 'Leadership in the Time of Pandemic Crisis', Rabu (6/5).

Lebih lanjut, menurutnya untuk saat ini pemerintah melalui strategi 'Trisula Kebijakan' fokus menangani Covid-19, yakni Penanganan Kesehatan, penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan memastikan Survivabilitas Ekonomi.

"Ujung tombak trisula kebijakan adalah penanganan kesehatan untuk menanggulangi darurat kesehatan dengan berbagai kebijakannya seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB) agar virus ini tertangani dengan baik. Saat ini bisa kita anggap penanganan kesehatan sudah berjalan baik," terangnya.

Untuk saat ini pemerintah tengah berfokus pada jaring pengaman sosial (JPS). Menurut Muhadjir, hal tersebut dilakukan berbarengan dengan kebijakan pencegahan penyebaran Covid-19 yang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

"Ketika kita melakukan pengetatan sosial, gerakan manusia dibatasi dan banyak sekali mereka yang kehilangan oportunitas penghasilan maka dari itu mau tidak mau kita memberikan bantuan besar-besaran," katanya.

Kemudian, untuk memastikan survivabilitas ekonomi, menurut Menko PMK, target yang dicanangkan pemerintah adalah agar perekonomian tidak mati dan tetap bertahan di tengah terpaan badai Covid-19.

"Ibarat tanaman, ada hibernasi ekonomi daun rontok, tapi kita jangan sampai akar ekonomi kita kering. Maka dari itu kita upayakan dengan meberikan insentif, relaksasi subsidi terutama dinsektor UMKM, agar akar perekonomian kita tetap bertahan dan tidak ikut meranggas," terangnya.

Muhadjir berpandangan, saat ini tren kasus positif Covid-19 di Indonesia semakin melandai. Paling tidak, menurutnya akhir Bulan Mei tren covid ini akan menurun. Dengan melihat tren tersebut, Muhadjir mengaku optimis wabah virus korona baru ini akan segera berakhir.

Maka dari itu, pemerintah mempercepat pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat terutama kebutuhan pokok masyarakat agar masyarakat segera bangkit, dan setelahnya bisa membangkitkan sektor pendidikan kembali, termasuk sektor pembangunan sumber daya manusia (SDM)

"Pertama yang kita utamakan adalah segera memulihkan kondisi sosial masyarakat. Terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok, agar masyarakat segera bangkit, kemudian sesudah itu kita mengurusi sektor pendidikan kembali," katanya. 

Fenomena pandemi Covid-19 ini menurutnya menyebabkan fenomena kerusakan ekonomi maksimum dalam jangka pendek ekonomi dan secara besar-besaran. Menurutnya, akan ada perubahan prilaku permanen terutama sektor konsumsi dan ada perilaku konsimsi baru yang perlu diantisipasi kita semua.

"Inilah yang membuat penataan ekonomi kita harus pelan-pelan tetapi jangan sampai menjurus ke resesi dan menjadi depresi ekonomi yang berbahaya bagi masa depan kita," pungkas Menko PMK.

 

Kontributor Foto:
Reporter: