Pemerintah Dorong Peningkatan Implementasi PAUD-HI di 50 Kabupaten/Kota

Jakarta (25/2) – Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) yang berkualitas merupakan salah satu kunci penting pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini.

Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan periode tahun 2019/2020 menunjukan telah terdapat 52.687 satuan Pendidikan Anak Usia Dini telah mengimplementasikkan PAUD-HI dan dilakukan pada 50 kabupaten/kota di Indonesia.

Sesuai dengan Perpres Nomor 60 Tahun 2013, Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri mengatakan PAUD-HI penting untuk diimplementasikan di layanan pendidikan dasar seperti Pendidikan Anak Usia Dini.

Hal itu disampaikan Femmy saat membuka Rapat Evaluasi Implementasi PAUD-HI di 50 Kabupaten/Kota dan Rencana Program PAUD-HI tahun 2021, pada Kamis (25/2).

“Terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.” ujar Femmy.

Lebih lanjut, Deputi Femmy mengatakan, perlunya strategi dan sasaran yang sesuai dengan arah kebijakan PAUD-HI.

Selain itu, perlunya kolaborasi dan sinkronisasi dalam penyelenggaraan PAUD-HI antara kementerian dan lembaga terkait.

“Perlunya pemahaman para pemangku kepentingan baik pengambil kebijakan, penyelenggara, dan masyarakat akan pentingnya PAUD-HI," tuturnya.

"Keberhasilan penerapan strategi PAUD-HI bagi semua anak tanpa kecuali tidak terlepas dari komitmen yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha," imbuh Femmy.

Perwakilan Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Maryana menjelaskan, terdapat beberapa indikator penting dalam implementasi PAUD-HI untuk pemenuhan kebutuhan esensial di 50 Kabupaten dan Kota.

“Ada lima indikator dalam Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini secara Holistik-Integratif yang terdiri dari pendidikan, pemeriksaan kesehatan, program makan tambahan, koordinasi posyandu, serta deteksi tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Implementasi Program PAUD HI ini diharapkan dapat berjalan dengan baik melalui pembentukan Sekolah Ramah Anak mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan pengembangan model pembelajaran berbasis digital yang terintegrasi.

Kontributor Foto:
Reporter: