KEMENKO PMK — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menerima rekomendasi kebijakan hasil rangkaian diskusi dalam Forum Indonesia Disaster Management Summit (IDMS) 2025 dari berbagai pemangku kepentingan yang digelar di Perpustakaan Nasional, Jakarta, pada Rabu (03/12/2025).
Rekomendasi yang diterima mencakup berbagai kompilasi praktik baik dan pembelajaran lintas lembaga, ringkasan kebijakan (policy brief) untuk penguatan penanggulangan bencana, serta bahan masukan bagi penyusunan dan penyelarasan kebijakan kebencanaan nasional ke depan. Seluruh dokumen dirumuskan melalui kolaborasi pentahelix, mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat, media, serta komunitas kebencanaan.
“Kolaborasi antar pentahelix, antar berbagai pihak, pemerintah dengan swasta, akademisi, masyarakat, media, juga dengan perusahaan, bekerja sama meningkatkan ketangguhan kita. Pemerintah butuh masukan, pemerintah butuh dukungan dan kolaborasi,” ujar Menko PMK.
Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK menegaskan bahwa ketangguhan bangsa harus dibangun sejak tahap pencegahan hingga pemulihan. Pemerintah, menurutnya, tidak dapat bekerja sendiri, melainkan memerlukan kontribusi semua pihak untuk memperkuat sistem mitigasi, respons darurat, dan rehabilitasi.
“Kita harus sekuat tenaga mencegah terjadinya bencana. Seandainya bencana tidak terhindarkan, kita punya mitigasi yang kuat, kita punya kapasitas untuk tanggap darurat yang kuat. Punya kapasitas untuk rehabilitasi yang kuat. Ini kerja kita bersama sebagai pentahelix,” tegasnya.
Menko PMK juga menyoroti sejumlah instrumen yang dapat dimobilisasi untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat. Mulai dari jaringan sekolah di seluruh desa, lembaga-lembaga keagamaan yang menjangkau masyarakat hingga tingkat akar rumput, hingga berbagai forum kerelawanan yang sudah aktif bergerak.
“Kami mengajak semua pihak untuk membuat masyarakat tangguh. Bukan hanya pemerintah tangguh, tapi masyarakat juga tangguh, infrastruktur juga tangguh. Ini yang terus kita tingkatkan,” pungkasnya.
IDMS 2025 menghadirkan berbagai unsur dari pemerintah, akademisi, relawan, praktisi kebencanaan, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, hingga media. Forum ini memfokuskan diri pada tantangan menghadapi peningkatan risiko bencana dan kebutuhan memperkuat sistem mitigasi Indonesia melalui pendekatan kolaboratif yang lebih terukur.