Nilai Revolusi Mental Pandawa Berguru Jadi Tema Wayang Dalang Millenial

JAKARTA (05/10/2022), Wayang mempunyai karakter nilai yang luar biasa. Kalau dikaitkan dengan Revolusi Mental, di dalam ceritanya terkandung nilai-nilai Revolusi Mental yakni etos kerja,  gotong royong, dan integritas. Untuk itu, wayang harus menjadi salah satu budaya bangsa yang disadari dan diketahui oleh para anak muda penerus bangsa.

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi menyampaikan hal tersebut saat membuka Pagelaran Wayang Kulit dengan Dalang Milenial di halaman depan kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Jumat (4/11) malam.

Didik mengatakan pagelaran wayang milenial ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda sekaligus Hari Wayang yang jatuh pada Senin (7/11) mendatang dan Hari Pahlawan. Di kesempatan mendatang, Didik berharap akan menggelar pertunjukkan warisan budaya lainnya.

"Karena kita ingin bahwa budaya Indonesia yang hari ini adalah wayang, mungkin berikutnya kesenian Sunda, Wayang Golek misalnya. Budaya Padang, atau Bali berikutnya. Yang jelas sebagai kementerian koordinator yang membidangi kebudayaan, saya kira sangat relevan kalau kegiatan ini kita lakukan," sambungnya seraya berharap banyak nilai-nilai yang diambil melalui pagelaran wayang kulit ini.

"Semoga dengan wayang ini banyak nilai-nilai yang bisa kita ambil. Dan itu bisa menjadi salah satu motivasi inspirasi yang bisa kita gunakan dalam rangka meningkatkan kinerja di Kemenko PMK," imbuhnya.

Lebih jauh lagi Didik berharap, semoga filosofi-filosofi dalam cerita wayang, terutama terkait dengan karakter integritas, bekerja keras dan semangat gotong-royong dapat tersebar luas karena pagelaran ini juga disiarkan secara live oleh TVRI Stasiun Jakarta, dan direlay ke Stasiun TVRI di pulau Jawa, Bali dan NTB.

“Terakhir, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu terselenggaranya Pagelaran Wayang Dalang Milenial ini, terutama dari Universitas Indraprasta,” tutupnya.

Adapun dalam Pagelaran Wayang Dalang Milenial menghadirkan dua dalang milenial yang menyajikan dua lakonan wayang. Pertama, Ki Danesworo Rafi Ramadhan, siswa SMP IT Miftahul Ulum Cinere Depok yang melakonkan Babad Wanamarta. Dalam lakon tersebut mengisahkan riwayat berdirinya negara Amarta oleh Pandawa Lima yaitu Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.

Kedua, Ki Herjuno Pramariza Fadlansyah, siswa SMAN 6 Depok yang melakonkan Dewa Ruci. Lakon tersebut mengisahkan kebijaksanaan seorang guru terhadap para murid-muridnya tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.

Pagelaran Wayang Dalang Milenial turut dihadiri oleh Sekretaris Deputi Bidkoor Kamtibmas Kemenko Polhukam Brigjen Pol Hadi Gunawan, Rektor Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Prof. Dr. Sumaryoto, Kepala Stasiun TVRI Jakarta Erwin Hendarwin, dan para tamu undangan.

Kontributor Foto:
Reporter: