Menko Pratikno Tekankan Inovasi dan Work-Life Balance kepada CASN Baru di Kemenko PMK

KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyambut para Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dalam Penutupan Pembekalan CASN Tahun Anggaran 2025, di Ruang Heritage Kantor Kemenko PMK, pada Kamis (8/5/2025).

Sebanyak 38 CASN mengikuti pembekalan yang berlangsung sejak 2 Mei 2025. Mereka terdiri atas 28 orang CPNS Kemenko PMK, 4 orang PPPK, dan 6 orang CPNS Kemenko Pemberdayaan Masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK turut menyerahkan kartu identitas dan Surat Keputusan ASN secara simbolis kepada para peserta pembekalan.

"Selamat anda sudah bergabung di Kemenko-an ini. Dulu gedung ini Kemenko PMK saja. Sekarang kita berbagi dengan Kemenko PM, tapi saya tekankan komunitasnya tetap satu," ujar Menko PMK dalam arahannya.

Menko PMK menyoroti pentingnya meningkatkan produktivitas yang seimbang dengan kualitas hidup melalui prinsip work-life balance. Ia menekankan bahwa ritme kerja yang sehat akan mendukung ketangguhan fisik, mental, dan moral.

"Kalau produktivitas tinggi, kita bisa punya work time, social time, family time, couple time, dan me time. Karena itu ada PMK Club, sebagai wadah berbagi hobi, berbasis iptek dan pengetahuan. Sehat itu bukan cuma fisik, tapi juga mental dan moral," ujarnya.

Menko PMK juga menegaskan bahwa sebagai kementerian yang mengurusi isu keluarga, perempuan, anak, pendidikan, kesehatan, dan karakter bangsa, para ASN di Kemenko PMK harus menjadi teladan dalam kehidupan pribadi sebelum mengurus urusan bangsa.

"Makanya kita sendiri harus jadi tauladan. Jangan sampai kita mengurusi bangsa Indonesia tapi tidak bisa mengurusi urusan sendiri," ujarnya.

Menko PMK menekankan bahwa CASN sebagai pegawai baru memiliki potensi besar untuk membawa perubahan melalui ide-ide segar dan pendekatan yang tidak biasa. Ia mendorong mereka untuk terus berinovasi dan tidak terjebak pada cara berpikir konvensional.

"Untuk unboxing itu sulit. Makanya anda-anda yang masih out of the box punya imajinasi, kreativitas, dan inovasi untuk memikirkan sesuatu yang baru. Teruslah upgrade dengan ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya.

Menko PMK juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI). Namun demikian, ia menekankan bahwa AI hanyalah alat yang harus dikendalikan oleh akal sehat dan nilai-nilai manusia.

"AI itu hanya tools. Nalar manusialah yang harus tetap memegang kendali. Jangan hanya ikut arus algoritma. Bijaklah memanfaatkannya," ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa peningkatan kapasitas tidak hanya ditentukan oleh gelar akademik, tetapi juga oleh kemauan untuk terus belajar dan membangun jejaring, termasuk secara global.

"Tidak semuanya harus lewat degree. Yang penting terus update dengan ilmu baru. Bangun jejaring tingkat global. Oleh karena itu global exposure itu penting. In the end of the day, nothing is domestic. Semuanya akan berskala global," pungkasnya.

Kegiatan penutupan pembekalan diwarnai dengan penampilan yel-yel kebersamaan bertajuk “Orkestrator Muda: Sinergi Muda Harmoni Bangsa”, serta tarian Kicir-Kicir yang dibawakan para CASN sebagai simbol semangat dan kekompakan.

Kontributor Foto:
Reporter: