KEMENKO PMK -- Seiring dengan perkembangan situasi pandemi saat ini, kebutuhan akan vaksin dalam negeri menjadi sangat mendesak. Hal ini menjadi momentum bagi para peneliti diberbagai negara termasuk Indonesia untuk melakukan penelitian dan pengembangan obat serta vaksin penanganan Covid-19.
Pemerintah sangat mendukung pengembangan dan percepatan vaksin Covid-19 produk dalam negeri yang dikenal dengan Vaksin Merah Putih agar dapat segera dimanfaatkan secara nyata oleh masyarakat luas.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, vaksin Merah Putih sebagai wujud kemajuan dan kemandirian bangsa dalam penanganan virus Covid-19.
"Mengingat vaksin Merah Putih merupakan produk dalam negeri dimana perwujudan dari kemajuan dan kemandirian bangsa sebagai upaya untuk mendorong tercapainya ketahanan nasional," ucapnya saat memberikan sambutan dalam Acara Pencanangan Uji Klinis Fase-1 Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Rabu (9/2).
Diketahui, terdapat tujuh lembaga pengembang Vaksin Merah Putih, yakni tim dari Universitas Airlangga (UNAIR); Institut Teknologi Banding (ITB); Universitas Indonesia (UI); Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman BRIN; Universitas Padjadjaran; dan tim LIPI yang saat ini juga sudah melebur ke dalam BRIN.
Dari ketujuh Lembaga yang mengembangkan vaksin Merah Putih produk dalam negeri, pengembangan yang dilakukan oleh Unair bersama PT Biotis memiliki perkembangan paling cepat yang mana pada hari ini (9/2/2022) dilakukan uji klinis di RSUD Soetomo dan disaksikan langsung oleh Menko PMK Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, dan Rektor UNAIR Mohammad Nasih.
Menko Muhadjir menambahkan, vaksin Merah Putih nantinya selain digunakan sebagai vaksin booster (dosis ketiga), juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga.
"Vaksin Merah Putih ini nantinya juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga khususnya di benua Afrika yang memiliki kendala dalam vaksinasinya," tuturnya.
Sebelum Uji Klinis Fase 1, telah dilewati uji pra klinik 1 dan 2 dari BPOM. Sebanyak 90 relawan antara 18 sampai 60 tahun tergabung dalam Uji Klinis Fase 1 ini. Bila sukses, Fase 2 melibatkan 400 relawan dan Fase 3 5.000 relawan. Setelah ketiga fase uji klinis ini gol, maka bisa disuntikkan untuk umum pada pertengahan tahun ini. Vaksin Merah Putih juga sudah mengantongi sertifikat halal 7 Februari 2022 sampai 6 Februari 2026.
Isoter Bagi Bergejala Ringan dan Sedang
Pada kunjungan kerjanya di Surabaya, Menko PMK Muhadjir Effendy juga melakukan peninjauan Isolasi Terpusat (Isoter) Asrama Haji Kota Surabaya.
Dia mengatakan, Isoter hanya digunakan untuk bergejala ringan hingga sedang, sementara untuk masyarakat yang bergejala berat dan kritis perlu penanganan lebih lanjut oleh pihak rumah sakit.
"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, untuk rumah sakit hanya digunakan untuk mereka yang bergejala berat dan kritis. Sedangkan yang bergejala ringan dan sedang cukup di isoter ataupun melakukan isolasi mandiri di rumah," jelasnya.
Terkait dengan kesiapan Isoter pada Asrama Haji Kota Surabaya, Muhadjir menyebut sudah bagus dan sangat siap untuk mengantisipasi kemungkinan dari kenaikan kasus Covid-19 saat ini.
"Secara lokasinya di asrama haji ini sudah sangat bagus dan saya kira sudah sangat siap untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk dari kenaikan kasus Covid-19 terutama varian Omicron," kata Menko PMK.
Saat dikunjungi, sebanyak 248 orang memanfaatkan fasilitas isoter yang memiliki kapasitas 432 kamar dengan fasilitas kamar mandi dalam, dan masing-masing diisi 3 bed.