KEMENKO PMK -- Pemerintah Indonesia secara resmi mengakhiri tugas tim delegasi bantuan kemanusiaan di Negara Vanuatu dan Myanmar. Berbagai bantuan kemanusiaan diberikan kepada kedua negara tersebut seperti mengirim Emergency Medical Team (EMT) yang berisi tenaga kesehatan profesional, INASAR untuk pencarian dan pertolongan, dan Tim Operasional lainnya yang terdiri dari BNPB, Kemlu, Kemenkes, TNI, Polri, dan Baznas, serta bantuan logistik kebutuhan dasar.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras tim delegasi bantuan kemanusiaan di Negara Vanuatu dan Myanmar. Ia juga memberikan piagam penghargaan kepada 119 anggota tim delegasi bantuan kemanusiaan.
"Atas nama pemerintah, kami mengucapkan terimakasih kepada bapak ibu sekalian yang sudah bekerja keras dan telah berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia," ucapnya saat memberikan arahan pada acara Pengakhiran Tugas Tim Delegasi Bantuan Kemanusiaan Vanuatu dan Myanmar di Graha BNPB Jakarta (20/05/2025).
Lebih lanjut, Menko Praktikno menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan tugas kemanusiaan yang sangat mulia yang tidak hanya bisa digerakkan dengan kemampuan teknis saja tetapi dilakukan dengan setulus hati
"Masyarakat Vanuatu dan Myanmar yang sedang kesulitan sangat berterima kasih, karena bapak ibu adalah tangan tuhan yang datang untuk membantu dan menolong mereka, Indonesia sebagai bangsa dipercaya oleh masyarakat negara lain untuk tulus membantu dan memiliki kemampuan yang handal," tuturnya.
Menko Pratikno juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu meningkatkan kemampuan dan mengasah diri, baik secara individu maupun organisasi, dalam menghadapi tanggap darurat dan mengurangi risiko bencana.
"Kita tidak bisa menolak datangnya bencana seperti gempa bumi, tetapi bencana banjir dan tanah longsor bisa kita kurangi dimana merupakan kasus bencana yang sering terjadi di Indonesia, jadi mari bersama-sama kita kurangi risiko bencana," jelasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Nasional Bencana (BPNB) Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa pemerintah harus lebih fokus dalam menangani bencana baik didalam maupun luar negeri secara cepat dan tepat.
"Pelaksanaan tugas yang luar biasa ini membawa nama harum bangsa Indonesia, dilakukan dengan sangat baik yang melibatkan semua unsur baik itu dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,"
Pada acara tersebut turut hadir Ketua BAZNAS Noor Achmad, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Agus Jamaludin, dan Staf Ahli Bidang Ekonomi Kementerian Kesehatan Bayu Teja Muliawan.