Menko PMK: Alihkan Uang Rokok untuk Gizi Anak

Nias Utara (16/3) -- Kepulauan Nias merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi stunting yang tinggi di Provinsi Sumatera Utara. Salah satu wilayah di Kepulauan Nias yang cukup tinggi prevalensi stuntingnya adalah di Kabupaten Nias Utara. Data dari Pemerintah Kabupaten Nias, di wilayah Kab. Nias Utara, sebanyak 41,6 persen bayi dibawah 5 (lima) tahun menderita masalah stunting. Sementara,berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi stunting di Nias Utara sebesar 45,5 persen.

 

Pihak Pemerintah Kabupaten Nias Utara dalam hal ini Kadinkes Kabupaten Nias mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah intervensi dan koordinasi dengan lintas sektor sebagai upaya dalam rangka mencegah terjadinya stunting dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pihak Pemkab pun mengklaim kasus stunting sudah semakin menurun.

 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi langkah penanganan stunting di Kabupaten Nias Utara. Menurutnya, koordinasi tingkat daerah untuk menangani stunting sudah berjalan dengan  baik.

 

Hal itu disampaikannya saat berdialog dengan keluarga yang memiliki anak stunting, bidan desa, penerima PKH graduasi, pendamping PKH, dan jajaran organisasi perangkat daerah di Umbubalodano, Kec. Sitoli Ori, Kab. Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara, pada Selasa (16/3).

 

"Secara umum di Nias Utara sampelnya sudah berjalan dengan baik. Koordinasi di tingkat bawah baik itu dari Kementerian Sosial Kemendes, BKKBN, dan Kemenkes semua sudah berkoordinasi bersinergi untuk menangani stunting," ujar Menko Muhadjir.

 

Dalam kesempatan itu, Menko PMK didampingi Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, Deputi BKKBN, Setda Sumatera Utara, Bupati Kabupaten Nias Utara M. Ingati Nazara dan jajaran Eselon I Kemenko PMK.

 

Menko Muhadjir mengatakan, untuk terlepas dari permasalahan stunting butuh perjuangan keras. Dia berharap, permasalahan stunting di Nias Utara dan khususnya di Kepulauan Nias bisa teratasi.

 

"Seperti kita ketahui seluruh kabupaten dan kota  yang ada di Kepulauan Nias ini termasuk di urutan teratas jumlah stunting. Dan juga ditetapkan sebagai daerah tertinggal. Perlu perjuangan keras untuk bisa lepas dari stunting dan predikat daerah tertinggal," ungkapnya.

 

"Mudah-mudahan dengan semakin surutnya kasus stunting di Nias Utara kita bisa segera lepas dari masalah stunting baik di pusat dan provinsi," kata Menko PMK.

 

Dalam kesempatan berdialog dengan para ibu yang memiliki anak stunting, Menko PMK memberikan saran kepada para ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dengan memberikan makanan yang bergizi, seperti telur dan ikan laut yang mudah didapatkan di Nias.

 

Selain itu, dari dialog dengan ibu yang memiliki anak stunting didapatkan bahwa ayah dari anak stunting rata-rata mengkonsumsi rokok. Menko PMK meminta agar ayah dengan anak stunting untuk berhenti merokok dan mengalihkan uang rokok untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

 

Kesempatan kunjungan kerjanya itu juga Menko PMK menyerahkan ragam bantuan dari pemerintah pusat kepada ibu dengan anak stunting, PKH Graduasi, pendamping PKH, serta membagikan masker kepada masyarakat.

Kontributor Foto:
Reporter: