Kewirausahaan Pemuda Harus Digalakkan Untuk Entaskan Pengangguran

KEMENKO PMK -- Pandemi Covid-19 telah memperburuk situasi ketenagakerjaan di Indonesia. Semakin banyak pengangguran yang disebabkan kehilangan pekerjaan, dirumahkan, ataupun karena tidak mendapatkan pekerjaan. 

Berdasarkan data BPS, per Februari 2021, dari total 205,36 juta penduduk usia kerja, sebanyak 8,6 juta orang merupakan pengangguran. Peningkatan pengangguran itu terbesar terjadi pada kelompok muda yang berusia 20-29 tahun. 

Saat ini, jumlah pemuda (usia 16-30 tahun) sebanyak 64,50 juta jiwa. Dari jumlah itu, 17,66% pemuda usia 20-24 tahun dan 9,27% pemuda usia 25-29 tahun merupakan pengangguran.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri menerangkan, salah satu cara untuk mengatasi pengangguran pemuda adalah dengan menggalakkan kewirausahaan pemuda.

"Perlu upaya untuk mendorong pengangguran agar beralih menjadi wirausaha, sehingga pemuda tidak hanya bergantung pada lapangan kerja yang ada dengan persaingan yang ketat, bahkan dapat menciptakan lapangan kerja baru," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Kewirausahaan Pemuda, pada Senin (1/11).

Terlebih di era Revolusi Industri 4.0, Deputi Femmy menegaskan, para pemuda harus menguasai teknologi digital. Menurutnya, para wirausahawan harus mendapatkan literasi digital dan literasi keuangan digital yang baik. 

"Ini sangat penting supaya mereka bisa mengakselerasi kemampuan mereka dan bekerja secara online untuk menjual usaha mereka," ujarnya.

Femmy mengatakan, koordinasi lintas sektor diperlukan untuk mendorong kewirausahaan pemuda. Saat ini, pemerintah juga telah memiliki Strategi Nasional Kewirausahaan Pemuda untuk mendorong peningkatan jumlah wirausahawan pemuda.

"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi lintas sektor kementerian dan lembaga, serta juga dukungan dari mitra pembangunan yang bisa memberikan pelatihan, edukasi, dan sebagainya," tuturnya.

Lebih lanjut, Femmy mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) harus menggalakkan berbagai program pelatihan kewirausahaan kepada pemuda melalui pendidikan dan pelatihan vokasi baik di sekolah-sekolah formal maupun di balai-balai pelatihan.

"Ekosistem kewirausahaan ini perlu didorong dengan betul-betul supaya para pemuda bisa bangkit, membentuk resiliensi usaha, dan resiliensi mental mereka. Nanti kita juga kembangkan segmen literasi digital dan literasi keuangan untuk mengelola keuangannya," pungkasnya. (*)

Reporter: