Kemenko PMK Gelar Apel Siaga Bencana dan Kampanye Masker di Provinsi Bengkulu

Bengkulu (17/10) -- Penerapan protokol kesehatan adalah hal paling penting untuk menghentikan pandemi Covid-19. Protokol kesehatan tersebut terdiri dari 3M yaitu: Menjaga jarak, Memakai masker, Mencuci Tangan, serta satu tambahan penting yaitu hindari kerumunan. Presiden RI Joko Widodo dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa pemakaian masker merupakan protokol paling vital untuk mengehentikan penularan virus.

Karena itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tak kenal lelah untuk mengampanyekan protokol kesehatan.

Kali ini, Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Dody Usodo HGS berkesempatan mengunjungi Provinsi Bengkulu untuk mengajak masyarakat selalu menerapkan dan mempedomani protokol kesehatan 3M.

Deputi Dody mengatakan, sebelum vaksin berhasil ditemukan, kunci untuk mencegah virus adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan diantaranya pemakaian masker. Menurut dia, angka kasus yang terus meningkat diakibatkan persepsi dan perilaku masyarakat terkait 3M masih belum dilaksanakan dengan baik serta tingkat kepatuhan masyarakat masih belum optimal.

"Sebelum ada vaksin, kuncinya paling penting adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan diantaranya pemakaian masker, pembagian masker pelaksanaannya dipercepat," ujar dia saat memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Dan Kampanye Penggunaan Masker Di Ruang Publik Provinsi Bengkulu, pada Kamis (15/10).

Apel Siaga Bencana dan Kampanye masker yang di laksanakan di Lapangan Makorem 041/Gamas turut dihadiri oleh Plh Sekda Bengkulu, Ketua DPRD Prov Bengkulu, Kapolda Bengkulu, Danrem 041/Gamas, Danlanal Bengkulu, Kalaksa BPBD Prov. Bengkulu, Kepala Basarnas Bengkulu, Kasatpol PP Bengkulu, Kapolresta Bengkulu, Dandim 0407 Bengkulu, Dandim POM Bengkulu, Kabinda Bengkulu, Kajati Bengkulu, serta jajaran OPD Prov. Bengkulu.

Dalam kesempatan tersebut, Deputi Dody juga menyampaikan informasi kedaan iklim di Indonesia yang sudah memasuki musim penghujan. Dia meminta agar Pemerintah Provinsi Bengkulu dan masyarakat terus mewaspadai fenomena alam yang akan terjadi.

"Sesuai surat dari BMKG kepada Presiden tentang waspada iklim La Nina yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah Indonesia, patut untuk di wasapadai mengingat wilayah Indonesia memang daerah yang banyak rawan banjir dan longsor," ujarnya.

Kemenko PMK merekomendasikan Pemerintah Pusat dan Daerah tetap bersinergi dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana terutama bencana hidrometeorologi. Menurut Dody, penanggulangan bencana harus dilakukan dengan menerapkan sinergi penta helix antara Pemerintah, Dunia Usaha, Akademisi, Media Massa, serta Masyarakat.

"Karena masalah bencana ini merupakan urusan kita bersama," pungkasnya.

Kegiatan Apel Gelar Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana dan Kampanye Penggunaan Masker di Ruang Publik Provinsi Bengkulu juga dilanjutkan dengan melakukan pembagian sejumlah masker di area Pantai Panjang dan Simpang Lima Kota Bengkulu sebaagai bentuk kegiatan sosialisasi dan ajakan penerapan protokol yaitu pemakaian masker di ruang publik. (*)

Kontributor Foto:
Editor :
Reporter: