KEMENKO PMK -- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus memperkuat koordinasi pemulihan pascabencana. Asisten Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Monalisa Herawati Rumayar Kemenko PMK melakukan sosialisasi pemanfaatan Kartu Kendali Monitoring dan Evaluasi (Monev) Bersama Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bawean di Kabupaten Gresik, pada Kamis (18/9/2025).
Monalisa menjelaskan, Kartu Kendali Monev Bersama ini akan memudahkan sinkronisasi, koordinasi, dan pengendalian pemulihan pascabencana di lapangan. "Kartu Kendali Monev Bersama dapat digunakan untuk mempermudah sinkronisasi, koordinasi, dan pengendalian pemulihan pascabencana bisa berjalan cepat dan terarah," tegasnya.
Penggunaan kartu kendali ini sejalan dengan Program Rekayasa Ekosistem Sinergi Kebijakan Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (RESPON) yang diinisiasi Kemenko PMK. Program tersebut mengoptimalkan tata kelola pemulihan, termasuk melalui pembentukan Tim Koordinasi Nasional Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana yang ditetapkan lewat Keputusan Menko PMK.
Dalam kesempatan itu, Kemenko PMK juga menerima laporan satu tahun pemulihan pascabencana dari SIAPSIAGA (DFAT) dan BPBD Gresik. Laporan berbasis survei masyarakat terdampak ini menunjukkan indeks pemulihan dari tiga variabel kunci, yaitu pada aspek ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Hasil indeks tingkat pemulihan yang cukup memuaskan setelah 1 tahun pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi
Dalam kesempatan tersebut Monalisa juga meminta masukan dan dukungan dari SIAPSIAGA terhadap Tim Koordinasi Nasional ini. Diharapkan SIAPSIAGA juga dapat berperan aktif di dalam tim koordinasi ini dengan menjadi bagian dari sekretariat, hal ini sebagai upaya kolaborasi multipihak pemulihan pascabencana.
"Kolaborasi multipihak sangat penting agar pemulihan pascabencana semakin terarah dan berdampak nyata bagi masyarakat," ungkapnya.