KEMENKO PMK -- Dalam rangka memperingati 16 Hari Tanpa Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKTP), Kemenko PMK bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menggelar kampanye bertajuk "Dare to Speak", pada Minggu (8/12/2024).
Acara dimulai dengan longmarch yang dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum (Lisa), bersama Sekretaris KPPPA. Longmarch dimulai dari Mandarin Hotel hingga Taman Dukuh Atas, kemudian dilanjutkan menuju MRT Astra Setiabudi hingga Bundaran HI.
Di Taman Dukuh Atas, kegiatan dibuka oleh Menteri KPPPA, Arifatul Choiri Fauzi. Peserta mendengarkan kisah inspiratif dari para perempuan penyintas kekerasan, yang menjadi momen menyentuh dan memberikan semangat baru dalam perjuangan melawan kekerasan terhadap perempuan.
Sebagai puncak acara, dilakukan deklarasi dan penandatanganan komitmen untuk pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di transportasi publik. Deklarasi ini diikuti oleh KPPPA, Kementerian Perhubungan, serta operator transportasi seperti MRT, LRT, KCI, Grab, dan Gojek.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum (Lisa) menjelaskan, inisiatif kegiatan ini untuk mengajak seluruh masyarakat untuk berani menyuarakan kebenaran, keadilan, dan solidaritas terhadap perempuan yang menjadi korban kekerasan.
"Dare to Speak bertujuan mendorong perempuan berani berbicara tentang pengalaman kekerasan yang mereka alami, baik fisik, psikologis, maupun seksual, demi menghapus stigma dan membangun solidaritas masyarakat," ujar Lisa.
Lebih lanjut, Lisa menerangkan, Dare to Speak adalah seruan untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan. Dengan memberikan ruang bagi korban untuk berbicara dan membuka jalan menuju masyarakat yang lebih adil dan setara.
"Mari kita dukung inisiatif ini dan bersama-sama menciptakan perubahan nyata. Berani Bicara, Berani Melawan Kekerasan! Bersama, kita wujudkan dunia yang aman dan bermartabat bagi perempuan," ujar Lisa.