Industri Perfilman Nasional Harus Bangkit dan Semakin Mendidik

Jakarta (9/7) – Situasi pandemi Covid-19 turut berdampak terhadap industri perfilman Tanah Air. Lebih dari 38.000 pekerja seni dan pekerja budaya terdampak, di samping juga kegiatan perfilman yang mengalami ketertundaan mulai dari produksi, promosi, penayangan film hingga ditutupnya gedung bioskop.

Memasuki era new normal, pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi yang dapat mendukung program industri perfilman nasional agar tetap berjalan meskipun harus diimbangi dengan sejumlah pembatasan seperti pemberlakuan protokol kesehatan secara ketat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa di masa transisi menuju new normal, pemerintah ingin kembali memulihkan perekonomian bangsa melalui survabilitas ekonomi.

“Tentu saja ini termasuk industri perfilman. Harus ada upaya yang berani tapi penuh tanggung jawab, penuh kehati-hatian, dan selalu menjalankan protokol kesehatan di tengah aktivitas,” ujarnya saat menjadi narasumber diskusi serial virtual pemulihan industri perfilman dan pemajuan budaya sensor mandiri di era new normal, Kamis (9/7).

Menko PMK juga mengaku sangat mengapresiasi dan mendukung inisiatif program budaya sensor mandiri yang diinisiasi Lembaga Sensor Film (LSF). Terlebih, di era pandemi yang serba digital masyarakat dituntut mampu menyeleksi secara mandiri program-program pertelevisian yang laik dan mendidik untuk ditonton.

“Tentang sensor mandiri, saya sangat mendukung inisiatif LSF. Kita tidak mungkin melakukan sensor tanpa keterlibatan masyarakat, baik produsen maupun penikmat film. Dengan adanya globalisasi teknologi, orang bisa memproduksi film dengan cara yang tidak biasa sehingga perlu sensor yang memiliki standar baku sesuai ketentuan LSF,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Muhadjir mendorong semua pihak baik pemerintah maupun para pelaku perfilman nasional agar dapat memberikan edukasi literasi kepada masyarakat. Pandemi Covid-19 harus menjadi momentum untuk membangun jati diri bangsa terutama dari dunia perfilman.

Kontributor Foto:
Reporter: