Peresmian Gedung dan Pembelajaran Perdana SMK Mitra Industri 02 Pati, Jawa Tengah
KEMENKO PMK — Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito mengatakan perlu jembatan yang kuat antara dunia pendidikan dan DUDI (dunia usaha dunia industri) untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan kerja dan perkembangan teknologi, dan berwirausaha.
Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam peresmian gedung baru dan pembelajaran perdana di SMK Mitra Industri 02 Pati, Jawa Tengah yang diselenggarakan pada Kamis (20/7).
Warsito menambahkan, upaya itu perlu dilakukan mengingat pentingnya menyiapkan sumber daya manusia pada generasi muda ke depan. Sehingga ketika bangsa Indonesia berumur 100 tahun pada 2045 mendatang, diharapkan tidak ada lagi angka pengangguran yang tersisa. Semua usia produktif harus berkinerja.
“Konsep link and match di SMK Mitra Industri ini merepresentasikan upaya gotong royong. Ini harus digalakkan di semua sekolah vokasi. Semua harus terlibat dalam ekosistem ini,” imbuhnya.
Seperti diketahui, konsep link and match dalam pendidikan vokasi merupakan perpaduan antara kurikulum pembelajaran dalam satuan pendidikan dengan praktik kerja di industri. Pengembangan pendidikan dengan model tersebut akan membantu para pelajar untuk dapat lebih mengenali praktik nyata yang diterapkan ketika nanti bekerja di lapangan. Sehingga ke depan diharapkan dapat mengentaskan pengangguran dan berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM), baik pada lingkup daerah maupun nasional.
“Upaya yang tidak instan ini diharapkan dapat mendorong IPM pada bidang pendidikan. Memang perlu waktu lama dan konsistensi yang tinggi. Maka semua harus seiring sejalan dan tidak bisa dikotomi, tidak bisa berdiri sendiri-sendiri,” ujarnya.
Warsito juga menerangkan, pihaknya membutuhkan dukungan pemerintah daerah dari tingkat provinsi sampai desa terkait pendataan usia produktif. Sistem pendataan by name by address itu nantinya akan berisi biodata diri hingga status pekerjaan dan lokasi tempat bekerja, baik di perusahaan atau memiliki usaha sendiri.
“Data itu akan berfungsi untuk melacak status mereka. Sehingga akan mempermudah intervensi di lapangan, langsung tertuju kepada orangnya,” ujar Warsito.
Dalam acara tersebut, Warsito juga berkesempatan untuk melakukan penanaman pohon sebagai wujud cinta lingkungan serta melihat berbagai sarana dan prasarana sekolah yang berada di atas lahan seluas 14.000 meter persegi. Disela-sela acara, Warsito juga melakukan penandatangan prasasti bersama Pj. Bupati Pati Henggar Budi Anggoro yang akan menjadi simbol sejarah pendirian sekolah itu.
Sekolah yang beralamat di Desa Sendangrejo Kecamatan Tayu tersebut diketahui telah dibangun sejak peletakan batu pertamanya pada tanggal 2 Desember 2022 lalu. Menjadikan bangunan ini sebagai sekolah kedua yang diprakarsai oleh Yoshihiro Kobi Utsman setelah sukses dalam pendirian sekolah pertamanya di Kabupaten Bekasi. Melalui tagline “the real vocational school”, SMK Mitra Industri 02 Pati memiliki empat jurusan yang telah dibuka secara umum, diantaranya Teknik Mekatronika, Teknik Ototronik, Teknik Pemesinan, dan Animasi.