Perkuat Akurasi Data, Petugas Wajib Segera Masukkan Penerima Vaksin ke Aplikasi P-Care

KEMENKO PMK -- Target pencapaian vaksinasi setiap daerah berbeda-beda. Akan tetapi, pemerintah daerah tidak hanya dituntut untuk dapat memenuhi target vaksinasi hingga akhir tahun namun juga terus membenahi data sehingga lebih akurat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa tidak jarang masyarakat yang melakukan vaksinasi di luar daerah asalnya. Sehingga demikian, hal itu berdampak pada pendataan yang tidak akurat.

“Banyak sekali sebetulnya mereka yang divaksin itu tidak terdaftar di tempat asalnya, tetapi terdaftar di tempat di mana dia divaksin. Akibatnya, di sana (daerah asal) kelihatannya kurang target vaksinnya padahal sudah penuh karena masyarakatnya divaksin di tempat lain,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi yang di Poltekkes Kemenkes Jambi di Kota Jambi, Sabtu (27/11).

Menko PMK, yang didampingi Gubernur Jambi Al Haris, meminta kepada para petugas kesehatan khususnya petugas vaksinasi untuk segera mengirimkan data penerima vaksin  di titik lokasi tersebut ke daerah asal penerima vaksin.

“Saya sarankan setelah mereka (petugas vaksinasi) melakukan tugas vaksinasi, mereka kemudian secara manual segera dikirim ke sana supaya dimasukkan di kabupaten atau daerah di mana mereka berasal itu. Tapi kalau sudah terjadi seperti ini ngga apa-apa,” ucap Muhadjir.

Menurutnya, yang terpenting petugas vaksinasi sebagai garda terdepan harus memastikan masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi benar-benar terdata secara akurat. Hal itu akan berpengaruh pada pendataan vaksinasi secara nasional dalam rangka mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok.

Ia menyebut setiap daerah sudah ditarget jumlah pencapaian vaksinasi. Hanya, ada beberapa daerah yang telah mencapai target vaksinasi di atas 100%, padahal hampir dipastikan sebenarnya tidak semua yang melakukan vaksinasi di daerah tersebut merupakan warga setempat.

“Tadi sudah disampaikan Pak Gubernur agar ditertibkan lah jangan sampai ada daerah yang penduduknya sudah melampaui target vaksin tapi ngga bergerak angkanya karena penduduknya divaksin di daerah lain. Merugikan daerah lain sih tidak, hanya pendataannya menjadi tidak akurat,” tandas Menko PMK.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per-27 November 2021 pukul 12.00 WIB, capaian vaksinasi dosis 1 Provinsi Jambi mencapai 1.777.828 orang (66,18%) dan vaksinasi dosis 2 mencapai 1.217.428 (45,32%). Sedangkan secara nasional capaian vaksinasi dosis 1 yaitu 138.119.613 (66,32%) dan dosis 2 yaitu 93.666.839 (44,97%). 

Aplikasi P-Care BPJS

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengutarakan bahwa salah satu tugas petugas vaksinasi yang juga merupakan solusi atas masalah pendataan vaksinasi yaitu dengan mendaftarkan penerima vaksin ke dalam aplikasi P-Care Vaksinasi.

Itu salah satu hal yang harus disiasati di masing-masing daerah terutama oleh petugas. Siapapun yang divaksin itu harus masuk didaftarkan dalam aplikasi BPJS namanya P-Care,” terang Menko PMK.

“Kenapa yang vaksin harus didaftar di aplikasinya BPJS? Karena kalau nanti ada apa-apa, terutama ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau ada efek dari vaksin itu nanti biayanya akan dibayar BPJS,” imbuhnya.

Aplikasi P-Care Vaksinasi digunakan untuk pencatatan yang meliputi registrasi sasaran penerima vaksin, screening status kesehatan, serta pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan vaksinasi.

Aplikasi ini digunakan pihak pelaksana vaksinasi yaitu puskesmas dan puskesmas pembantu, klinik pemerintah atau swasta, rumah sakit pemerintah atau swasta serta unit pelayanan kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Sedangkan, peserta yang ingin divaksinasi tinggal membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan diberikan kepada petugas agar dicek kesesuaian data peserta bersangkutan. Jika ada kendala pada Aplikasi P-Care Vaksinasi, petugas BPJS Kesehatan selalu sigap untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

Proses pendataan peserta vaksinasi Covid-19 yang dilakukan merupakan integrasi dari beberapa sistem, seperti Peduli Lindungi untuk menelusuri kontak tracking dan tracing pengguna sehingga  memberikan informasi terkait keramaian dan zonasi penyebaran Covid-19.

Pengembangan aplikasi P-Care Vaksinasi terus dilakukan yang bertujuan untuk meminimalisir penginputan data yang tidak akurat dalam pelaksanaan vaksinasi. Pada update terakhir, aplikasi P-Care Vaksinasi sudah dilakukan simplifikasi yang terkoneksi dengan Dinas Dukcapil. Langkah ini merupakan sinergi yang dilakukan BPJS Kesehatan dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). (*)
 

Kontributor Foto:
Reporter: