Perjanjian Kerja Sama, Ditjen Holtikultura Siap Sediakan Bibit

KULONPROGO DIY (03/10/22), Acara puncak Hari Tani Indonesia tahun 2022 di Kelurahan Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kab. Kulonprogo, DI. Yogyakarta dilaksanakan cukup meriah. Dalam kesempatan ini, Kemenko PMK melalui Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.

Perjanjian Kerja Sama itu terkait dengan Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yakni Aksi Penanaman Sepuluh Juta Pohon dengan penanaman komoditas hortikultura. Perjanjian Kerja Sama ditandatangani oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi dan  Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto. Kegiatan tersebut disaksikan oleh Menteri Pertanian, Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, Gubernur DI. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubawana X, serta para Eselon 1 dan II di lingkup Kementerian Pertanian.

Perjanjian Kerja Sama nomor 03/PKS/DEP-V/08/2022 dan nomor B-234/HK.220/D/08/2022 tersebut memiliki ruang lingkup penanaman dan pemeliharaan komoditas hortikultura di 34 Provinsi dan pertukaran data atau informasi, dengan sasaran lokasi penanaman di seluruh wilayah Indonesia. Sementara, sasaran penerima manfaat yaitu kelompok tani/gabungan kelompok tani/kelompok wanita tani/gabungan kelompok tani bersama/lembaga masyarakat desa hutan, lembaga non pemerintah/lembaga pemerintah/kelompok usaha bersama, santri tani milenial, korporasi petani, kelompok masyarakat, dan kelompok keagamaan.

Target nasional penanaman pohon yang ditetapkan sampai dengan 2023 sebanyak Sepuluh juta pohon dengan sebagian bibit berasal dari Kementerian Pertanian. Dalam kesempatan itu, Didik Suhardi menandaskan bahwa  kegiatan ini bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku dan budaya masyarakat terhadap lingkungan.

“Aksi Nyata Penanaman Sepuluh Juta Pohon ini diharapkan mendorong perubahan perilaku dan budaya masyarakat terhadap lingkungan. Ada upaya  untuk peduli pada pengurangan risiko bencana, mendorong kemandirian pangan dengan pohon buah, serta sebagai upaya penghijauan dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan pemanasan global,”tuturnya   

Melalui Gerakan menanam ini diharapkan seluruh masyarakat dapat mengambil bagian dalam menanamkan nilai revolusi mental utamanya dalam mengubah mental-mental negatif yang merugikan, seperti menebang pohon dan membuang sampah sembarangan menjadi mental positif yang peka dan peduli untuk menjada alam dan menumbuhkan budaya cinta lingkungan.

“Aksi Nyata Revolusi Mental melalui penanaman pohon diharapkan menjadi katalisator dalam menimbulkan gaya hidup baru cinta lingkungan melalui proses penanaman dan perawatan pohon, hingga bertumbuh produktif dan memberikan manfaat yang banyak untuk kehidupan kita,” imbuh Didik

Didik menambahkan, Perjanjian Kerja Sama ini dapat ditindaklanjuti dengan kemudahan mengakses bibit pohon gratis dan adanya inisiatif dinas pertanian provinsi, Kota, Kabupaten serta masyarakat untuk turut berpartisipasi menjaga lingkungan.

“Ada upaya perubahan dan menjadi komitmen bersama yang berkelanjutan dalam pengurangan resiko bencana, dan pengendalian perubahan iklim, sekaligus untuk mewujudkan Gerakan Revolusi mental melalui Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu dengan semangat Gotong Royong.

Agustus lalu, kala ditemui, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyambut baik kerja sama itu. “Ini sejalan dengan program kami, dimana kami memiliki program Kampung Holtikultura. Kampung mana yang cocok dengan tanaman  ini dan itu. Untuk itu, tentu kami akan mendukung dan mengecek ketersediaan bibit serta identifikasi,” tuturnya seraya menyebut bahwa pihaknya sudah memiliki 2000 kampung buah dan sudah teregistrasi.

Kerja sama dengan Kementan, menurut Prihasto juga bisa diperluas tidak hanya dengan Dirjen Holtikultura namun juga bisa dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP). “Di Badan Litbang Pertanian ada kebun-kebun percobaan dan menyediakan bibitnya,”tuturnya.

Kementan lewat Direktorat Jenderal Hortikultura sudah dipastikan  akan mendukung bahkan nanti ke depan akan membantu memasarkan produk-produk buah-buahan di daerah-daerah. “Lewat kerja sama ini kita berharap akan ada pengembangan tanaman buah di daerah-daerah dan nanti program ini membuat buah lokal kita merajai dan menjadi pondasi ekonomi rakyat Indonesia,” pungkas Prihasto

Kontributor Foto:
Reporter: