Menko PMK Terkesan Penanganan Covid-19 di Boven Digoel  

 

Momentum Perdana Penyaluran Program Sembako Tunai di Tanah Papua

BOVEN DIGOEL (25/11) -- Provinsi Papua merupakan wilayah di timur Indonesia yang menjadi prioritas pembangunan oleh pemerintah pusat. Karenanya pemerintah betul-betul memperhatikan berbagai aspek kehidupan di provinsi berjuluk Bumi Cendrawasih itu. 

Apalagi di musim pandemi Covid-19 seperti saat ini, beragam program telah dicurahkan sebagai bukti nyata perhatian pemerintah pada Papua. Mulai dari program perlindungan sosial, penanganan pendidikan, sampai perlindungan kesehatan.
  
Untuk memastikan program-program dari pemerintah pusat tersebut tepat sasaran, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berkunjung ke Kabupaten Boven Digoel, Papua, pada Rabu (25/11). Dalam kunjungan kerja tersebut, Menko PMK juga menyempatkan berkunjung ke SMPN 1 Tanah Merah dan RSUD Boven Digoel. 

Mengawali kunjungan kerjanya di Boven Digoel, Menko Muhadjir mengunjungi SMPN 1 Tanah Merah. Muhadjir sangat mengapresiasi SMPN 1 Tanah Merah yang tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka seperti biasa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Setiap siswa telah taat menggunakan masker dan pihak sekolah menyediakan tempat cuci tangan di sekolah. 

Menurutnya, langkah yang diambil oleh pihak sekolah sudah benar. Hal itu karena kasus Covid-19 di Boven Digoel relatif rendah. Berdasarkan data terupdate dari covid19.papua.go.id, per Senin (23/11) di Boven Digoel hanya terdapat 38 pasien terkonfirmasi positif, dengan total pasien sembuh 36 orang, dan 2 orang masih dalam perawatan.

"Saya sangat kagum, wilayah Boven Digoel itu bisa menjadi contoh bagaimana kegiatan belajar mengajar berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi ini. Karena itu angka Covid-19 di sini relatif rendah dan terkendali," ujar Muhadjir. 

Kemudian, Muhadjir berkunjung ke RSUD Boven Digoel. Kunjungannya itu dilakukan untuk mengecek pelayanan dasar kesehatan. Muhadjir mengapresiasi RSUD Boven Digoel yang telah mengadakan mesin PCR atau swab test secara mandiri dari anggaran pemerintah daerah. Sehingga dengan adanya mesin PCR pengecekan spesimen Covid-19 oleh pihak RSUD bisa berlangsung cepat.

"Salah satu yang saya hargai adalah pemda punya inisiatif sendiri membeli  PCR (Polymerase Chain Reaction) yang diperlukan untuk menguji spesimen Covid-19 secara cepat. Karena itu, kalau ada yang terkena Covid-19, untuk menguji spesimennya tidak perlu jauh, cukup di sini. Tadi saya tanya pada dokter yang mengoperasikannya, paling lama 3 hari dan itu suatu hal yang sangat bagus," tutur dia.

Namun, yang masih menjadi kendala di RSUD Boven Digoel, imbuh Muhadjir, adalah belum tersedianya laboratorium berstandar BSL-2. Karena itu, Muhadjir mengatakan akan mengusahakan pengadaan prasarana laboratorium dan meminta pada Kementerian Kesehatan untuk bisa membantu agar standar BSL-2 untuk laboratorium PCR bisa terpenuhi. 

Di Boven Digoel, Menko PMK mengecek penyaluran bantuan sosial. Penyaluran bantuan sosial di Boven Digoel, menurutnya pada dasarnya telah berjalan dengan baik. Hanya saja untuk program sembako di Kabupaten Boven Digoel mengalami hambatan karena banyak daerah masih sulit sinyal. Sehingga, Kabupaten Boven Digoel menjadi salah satu diantara 26 Kabupaten di Provinsi Papua yang diubah mekanismenya menjadi Program Sembako Tunai atau bantuan dikirim ke keluarga penerima manfaat melalui PT Pos. 

"Semua berjalan dengan baik. Saya berterima kasih kepada Bank BRI yang sudah menyalurkan PKH dan Program Sembako di tempat ini melalui mekanisme nontunai. Hanya saja untuk mengoptimalkan penyaluran Program Sembako, mulai November 2020 mekanisme penyaluran Program Sembako disalurkan secara tunai melalui PT Pos. Hal ini dikarenakan banyak wilayah-wilayah yang belum terjangkau infrastruktur non tunai." pungkas Menko PMK. 

Dalam kunjungan tersebut Menko PMK berkenan menyampaikan Program Sembako Tunai kepada salah satu keluarga penerima manfaat atas nama  Susana Omba. Penyerahan bantuan oleh Menko PMK tersebut sebagai penyaluran perdana Program Sembako Tunai yang menandai mulai diterapkannya kebijakan Program Sembako Tunai di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (*)

Kontributor Foto:
Reporter: