Menko PMK Resmikan Pasar Kronong, Pasar Rakyat Berkonsep Syariah

KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meluncurkan Pasar Rakyat Syariah di Pasar Kronong, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat (29/10). Dalam kesempatan itu, dia didampingi oleh Walikota Probolinggo Hadi Zainal Abidin.

Pasar Rakyat Syariah memiliki konsep pengelolaan pasar tradisional yang bermartabat, aman, ramah dan bersahabat serta akuntabel, berlandaskan syariat Islam. Pasar Kronong ditunjuk sebagai pilot project,  karena memiliki fasilitas yang paling memenuhi syarat untuk mengarah pada konsep syariah. Seperti ketepatan timbangan pedagang, dengan disediakannya fasilitas pos ukur ulang timbangan.

Sesudah dari Pasar Syariah Kronong, Menko PMK menuju ke gerai Belabeli UMKM di Graha Mulia. Sejumlah produk UMKM di Kota Probolinggo dipamerkan, seperti kerajinan tangan, batik, konveksi makanan dan minuman.

Menurut Muhadjir, langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Probolinggo untuk membantu sektor UMKM sudah sangat baik.

“Ini luar biasa, meskipun ada pembatasan-pembatasan untuk mencegah penyebaran Covid-19, tetapi sektor usaha utamanya UMKM tetap bergerak, hampir seperti biasanya,” ucapnya.

Muhadjir juga mengapresiasi Pemerintah Kota Probolinggo yang telah membuat sejumlah upaya dalam membangkitkan ekonomi. Seperti kebijakan menyediakan gerai bagi UMKM lokal di pusat-pusat perbelanjaan agar pemasaran dan promosi pelaku usaha tetap eksis di masa pandemi.

Dia juga sempat berbincang dengan beberapa pelaku UMKM dan mendapatkan cerita bahwa sudah banyak produk yang mereka buat laris manis di pasar Internasional.

“Saya tadi sempat berbincang-bincang dengan salah satu pelaku. Ternyata ekspor tetap berjalan, ada yang ke Singapura, Korea, artinya tidak terganggu dengan adanya PPKM. Sangat mengapresiasi langkah dari Wali Kota Probolinggo,” ujar Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin menyebut, upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemkot Probolinggo merupakan upaya menggerakkan ekonomi. Menurutnya, selama pandemi ada penurunan omset dari pelaku usaha. Sehingga perlu dilakukan terobosan-terobosan baru.

“Kebangkitan UMKM harus kita dorong dan support menyesuaikan dengan yang ada. Kita harus bangkit dan tumbuh, kalau kita tidak harus bangkit, bagaimana mengatasi persoalan yang ada. Sisi ekonomi, sisi kesehatan harus mendapat perhatian, tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan,” ujar Hadi. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: