Menko PMK Dampingi Presiden Tinjau Penyaluran Banpres Tahap III di Johar Baru

Jakarta (18/5) -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Menteri Sosial Juliari Batubara mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau pendistribusian Bantuan Sosial Presiden (Banpres) tahap III di RW 07, Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Peninjauan dilakukan guna memastikan penyaluran bansos untuk warga Jabodetabek khususnya DKI Jakarta yang terdampak pandemi Covid-19 berjalan lancar dan tepat sasaran.

"Pagi ini saya ingin memastikan penyaluran sembako khususnya di Jabodetabek. Dan tadi saya melihat masyarakat sudah menerima bantuan ke-1 sudah menerima, Ke-2 sudah menerima, kemarin serta hari ini bantuan ke-3 sudah diterima," kata Presiden di Johar Baru, Senin (18/5).

Kepala Negara mengatakan, warga Kelurahan Johar Baru telah menerima banpres tahap I dan tahap II senilai Rp600.000 per bulan. Untuk penyaluran banpres kali ini yang disalurkan di Kelurahan Johor Baru adalah banpres tahap III berupa bantuan sembako.

Presiden berharap, penyaluran bansos untuk masyarakat ke depannya lebih lancar dan lebih cepat lagi. "Kita harapkan nanti untuk selanjutnya akan menjadi lebih cepat dan lebih lancar lagi," tuturnya.

Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy telah memastikan penyaluran bantuan presiden bagi masyarakat terdampak Covid-19 berjalan baik. Dia optimistis, apabila penyaluran tahap pertama berjalan lancar, maka penyaluran bantuan preisden seterusnya akan berjalan dengan lancar.

"Kalau awal putaran pertamanya sudah bagus begini, bisa dipastikan untuk putaran kedua dan berikutnya lancar," ujarnya saat meninjau langsung penyaluran bansos presiden di Kota Tangerang Selatan, Kamis (14/5).

Lebih lanjut, terkait data penerima, akan terus disempurnakan pada penyaluran berikutnya dan yang penting bansos tersebut dapat sesegera mungkin disalurkan kepada masyarakat yang betul-betul terdampak dan sangat membutuhkan.

"Kalau ada yang tidak tepat sasaran kita benahi, kalau yang di putaran pertama ada yang belum masuk, agar diusulkan nanti pada tahap dua. Pokoknya dibikin yang luwes. Ini kan namanya keadaan darurat," tandas Muhadjir.

Kontributor Foto:
Reporter: