Jakarta (19/8) -- Sebagai upaya menyamakan persepsi, menginventarisasi dukungan program dari K/L, dan mewujudkan komitmen kebersamaan diantara semua pihak untuk terwujudnya Buku Museum Sumatera Utara, Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan melakukan Rapat Koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Hotel Harris Vertu Harmoni, Jakarta Pusat pada Kamis (6/8).
“Melalui koordinasi ini diharapkan percepatan penyusunan buku museum Provinsi Sumatera Utara dapat dilakukan sehingga mampu mendorong peningkatan literasi budaya dan mendorong peningkatan informasi terkait pariwisata,” ungkap Dwi Harjanto Muhamad, Plt. Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan, Kemenko PMK.
Menurut Dwi, untuk menarik minat milenial, perlu digunakan teknologi peta dengan QR Code guna menimbulkan kesan buku yang kekinian. Selain itu, redaksional dalam buku museum diupayakan menggunakan kalimat dan bahasa yang menarik dan populer serta dilengkapi dengan gambar ilustrasi.
"Pesona Wisata Museum Sumatera Utara dirasa menjadi judul yang tepat pada buku museum yang sejalan dengan upaya peningkatan literasi dan peningkatan pariwisata berbasis kebudayaan. Selain itu, buku museum ini diharapkan dapat di-launching bertepatan dengan perayaan Hari Museum Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 Oktober,” ucap Dwi.
Sebagai informasi, Kemenko PMK telah melakukan beberapa koordinasi terkait dengan peningkatan literasi museum. Pada Tahun 2017 hingga tahun 2019, Kemenko PMK mengoordinasikan penyusunan Buku Pesona Museum Taman Mini Indonesia Indah, Buku Museum, Galeri, dan Monumen (Mugalemon), serta Buku Museum Provinsi Jawa Barat (Kalimusada).
Khusus untuk Sumatera Utara yang terdiri dari 33 Kabupaten/Kota, Museum di Sumatera Utara tersebar di 9 Kabupaten dan 2 Kota dengan jumlah 28 Museum dan 6 Museum diantaranya dikelola oleh Pemerintah Daerah serta sisanya dikelola oleh pihak swasta. Hingga saat ini tercatat sudah 27 Museum dari 28 Museum yang menyerahkan ilustrasi mengenai Museum di Provinsi Sumatera Utara kepada Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) Sumatera Utara dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumater Utara. (*)
