Kemenko PMK Hadiri Pertemuan Pejabat Tinggi Pilar Sosial Budaya ASEAN

Jakarta (22/6) -- Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK Ghafur Dharmaputra, mewakili Seskemenko PMK Y.B Satya Sananugraha selaku SOCA Leader, memimpin delegasi RI dalam Pertemuan Pejabat Tinggi Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-28 (The 28th Senior Officials' Committee for the ASEAN Socio-Cultural Community Council (28th SOCA Meeting)) yang diselenggarakan secara virtual pada Senin (22/6). 

Pertemuan Pejabat Tinggi Pilar Sosial Budaya ASEAN merupakan salah satu cara memperkuat kerjasama negara-negara ASEAN. Pertemuan ini menjadi forum untuk mendiskusikan berbagai isu di bawah Pilar Sosial Budaya, serta mempersiapkan hal-hal yang akan dibahas dalam Pertemuan Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN.

Dalam sidang SOCA ke-28, dibahas dua dokumen keluaran Pilar Sosial Budaya yang akan diangkat ke tingkat Kepala Negara pada KTT ASEAN ke-36 pada 26 Juni 2020. Deputi Ghafur mengatakan, Indonesia memberi dukungan atas kedua dokumen yang dimaksud, yaitu ASEAN Declaration on Human Resources Development for the Changing World of Work dan Terms of Reference of the ASEAN TVET Council. 

"Kedua dokumen kerjasama ini diharapkan dapat mendukung pembangunan manusia, khususnya dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia, melalui sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang lebih baik sehingga tenaga kerja Indonesia mampu bersaing dan lebih mudah mengakses lapangan pekerjaan di ASEAN," tutur Ghafur.

Selain itu, dibahas pula berbagai inisiatif program pengembangan Pilar Sosial Budaya ASEAN, salah satunya inisiatif Indonesia terkait pembentukan APT (ASEAN Plus Three) Task Force. 

Pada pertemuan ini, Indonesia kembali menyuarakan inisiatif terkait pembentukan APT Task Force yang telah diusulkan oleh Presiden Indonesia pada Pertemuan APT Special Summit on COVID-19 tanggal 14 April 2020. APT Task Force merupakan gugus tugas yang akan menjadi forum pertukaran informasi dan koordinasi dalam menangani pandemi di ASEAN.

"Pembentukan APT Task Force merupakan hal yang krusial untuk memperkuat sistem peringatan dini pandemi, serta menjadi media pertukaran informasi secara real-time terkait pandemi di ASEAN," ujar Ghafur.

Isu komplementaritas Cetak Biru ASEAN 2025 dan SDGs 2030 juga menjadi salah satu topik pembahasan dalam pertemuan. Deputi Ghafur menyampaikan, perlunya penguatan dan pengayaan substansi dalam pembahasan ini, sehingga Pilar Sosial Budaya ASEAN dapat menghasilkan hal-hal yang lebih konkret untuk mendukung pencapaian SDGs 2030. 

"Indonesia berpendapat bahwa pembahasan isu komplementaritas Cetak Biru ASEAN 2020 dan SDGs harus lebih strategis, misalnya dengan mendiskusikan strategi untuk mengimplementasikan Peta Jalan Komplementaritas Cetak Biru ASEAN 2020 dan SDGs, serta tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, diskusi diharapkan dapat lebih produktif bagi Pilar Sosial Budaya ASEAN," tukasnya. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: