Kemenko PMK Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi UMKM Penyandang Disabilitas

Jakarta (21/4) – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Pusat Rehabilitasi Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (PR YAKKUM) mengadakan Rapat DIseminasi Hasil Survei Dampak Covid-19 pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Pemulihan Ekonomi bagi Penyandang Disabilitas.

 

Diseminasi hasil Survei Dampak Covid-19 pada UMKM sebagai inisiatif pemulihan ekonomi penyandang disabilitas bertujuan untuk mendorong ekosistem ekonomi yang inklusif dengan melakukan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha penyandang disabilitas, ekonomi kreatif, serta jasa keuangan.

 

Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Disabilitas dan Lanjut Usia Kemenko PMK Togap Simangunsong mengatakan, tujuan dari survei tersebut yaitu untuk menganalisa dan memberikan rekomendasi terkait rencana kegiatan dalam pemberdayaan disabilitas.

 

“Hasil survei tersebut bertujuan untuk menganalisa dan memberikan rekomendasi terkait payung hukum dalam kegiatan pemberdayaan disabilitas. Selain itu, memberikan kemudahan kepada berbagai aspek perizinan usaha agar peluang permodalan dan berbagai mekanisme kerjasama usaha dapat mendukung keberlangsungan UMKM Penyandang Disabilitas,” ucapnya saat membuka Rapat secara daring, Rabu (21/4).

 

Asdep Togap juga menambahkan bahwa Kemenko PMK mendorong dan mengajak Kementerian dan Lembaga terkait untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan akses dukungan kepada para pelaku UMKM Penyandang Disabilitas.

 

“Kemenko PMK mendorong Kementerian/Lembaga dan Stakeholder terkait untuk berkolaborasi memberikan dukungan akses bagi penyandang disabilitas dalam pemanfaatan teknologi informasi, pelatihan dan pendampingan usaha, pemasaran serta jaringan distribusi, kemitraan berjejaring, peningkatan produksi dan upaya adanya dashboard produk dan jasa penyandang disabilitas,” ujarnya.

 

Perwakilan dari Pusat Rehabilitasi Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (YAKKUM) Sari menjelaskan, hasil survei tersebut menjabarkan besarnya dampak yang dirasakan oleh para pelaku UMKM Penyandang Disabilitas serta peluang usaha yang dapat dimanfaatkan pada masa pandemi Covid-19.

 

“Hasil dari suvei tersebut meperlihatkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM Penyandang Disabilitas belum pernah mengakses atau memperoleh bantuan usaha saat pandemi. Mereka juga meminta untuk diadakannya pelatihan dan pendampingan dalam memasarkan produk yang dijual. Peluang usaha saat pandemi ini lebih besar di sektor makanan yang dengan melakukan pengelolaan dan pemanfaatan toko secara online,” jelasnya.

 

Lebih lanjut sari menambahkan, “survei yang dilakukan sebagai upaya dalam mendukung pemulihan ekonomi masyarakat khususnya penyandang disabilitas melalui pemberian rekomendasi yang nantinya dapat dibuat kebijakan-kebijakan pemulihan dan percepatan ekonomi di masa pandemi,” pungkasnya.

 

Pada rapat tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi untuk pemulihan dan percepatan ekonomi para pelaku UMKM Penyandang Disabilitas di masa pandemi Covid-19. Rekomendasi tersebut antara lain dukungan dari K/L serta pemangku kepetingan lainnya untuk memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM Penyandang Disabilitas di berbagai akses dalam bidang perizinan usaha, pemanfaatan teknologi informasi, dan pelatihan serta pendampingan usaha.

 

Partisipasi pelaku UMKM Penyandang Disabilitas dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi atas berbagai kebijakan dan program terhadap dampak Covid-19 sebagai wujud partisipasi aktif yang berujung pada kontribusi dan resiliensi pada kehidupan normal baru.

Kontributor Foto:
Reporter: