Indonesia Butuh ASN Revolusioner untuk Songsong Generasi Emas 2045

KEMENKO PMK -- Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Didik Suhardi memimpin Apel Pagi yang diikuti oleh seluruh pegawai Kemenko PMK, pada Senin (12/6) yang digelar di Halaman Kemenko PMK.

Menyikapi Bulan Pancasila yang masih berlangsung, Didik mengingatkan para pegawai Kemenko PMK untuk terus menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup dan mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

“Oleh karena kita bekerja di Kemenko PMK, kita harus menunjukkan bagaimana mengimplementasikan Pancasila dalam siklus pembangunan manusia dan kebudayaan,” ujar Didik dalam amanatnya diharapan peserta Apel.

Didik menambahkan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu kunci penting yang akan menentukan keberhasilan cita-cita besar bangsa Indonesia dalam mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045. Didik menegaskan tagline tersebut bukan hanya sekedar cita-cita, melainkan perlu diwujudkan oleh setiap elemen bangsa.

“Kita harus wujudkan itu,” tegas Didik.

Menjabarkan unsur-unsur Pentahelix yang terlibat dalam pembangunan SDM, Didik mengatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan bagian penting dari pihak-pihak yang perlu terlibat. Didik berharap pegawai Kemenko PMK dapat menjadi bagian dari pihak yang turut mengimplementawikan nilai-nilai dalam Pancasila.

Lebih lanjut, Didik menyebutkan terdapat tiga nilai penting yang semuanya sudah tertuang dalam program Gerakan Nasional Revolusi Mental. Dimana diantaranya adalah meningkatkan etos kerja, gotong royong, serta integritas. Nilai-nilai itu perlu didorong mengingat Indonesia akan mengalami bonus demografi dimana 70 persen penduduk Indonesia diantara adalah generasi muda yang memerlukan contoh dan bimbingan.

“Mereka perlu dibekali. Bekal etos kerja yang baik, gotong royong yang harus ditingkatkan, dan integritas yang tinggi. Tiga hal itu harus kita lakukan,” kata Didik.

Didik mengakui upaya tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Memerlukan contoh, teladan, dan role model yang harus diperlihatkan oleh segenap jajaran ASN, termasuk diantaranya adalah pegawai Kemenko PMK. Didik mengajak upaya itu perlu dilakukan oleh pegawai Kemenko PMK dengan sebaik-baiknya agar dapat mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.

“Perlu revolusi. Revolusi perilaku, revolusi organisasi, revolusi masyarakat, dari perilaku negara berkembang ke berperilaku negara maju. Merevolusi diri kita sendiri, merevolusi kantor kita, merevolusi masyarakat kita. Marilah bersama kita wujudkan cita-cita besar ini untuk mencapai Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bahagia, dan berkarakter,” pungkas Didik.

Kontributor Foto:
Reporter: