Menko PMK Resmikan Laboratorium Kateterisasi Jantung RS Siti Khodijah Sidoarjo

SIDOARJO (12/6) -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mengatakan, saat ini tren epidemiologi telah bergeser dari penyakit menular ke arah penyakit tidak menular, seperti penyakit, gagal ginjal, diabetes, kanker, dan jantung. 

 

Dia menerangkan, penyakit tidak menular masih menjadi ancaman dunia (global threat) yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia adalah penyakit kardiovaskular antara lain jantung koroner/jantung iskemik. 

 

Muhadjir menjelaskan, penyakit jantung merupakan salah satu penyakit paling mematikan di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung semakin meningkat dari tahun ke tahun dengan prevalensi penyakit jantung di Indonesia sebesar 1,5 persen. 

 

Hal itu disampaikannya saat meresmikan Instalasi Kateterisasi Jantung dan Pembuluh Darah (Cath Lab) di Rumah Sakit Siti Khodijah Muhammadiyah Cabang Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Sabtu (12/6).

 

"Setidaknya 15 dari 1.000 orang Indonesia menderita penyakit jantung. Demikian juga di Provinsi Jawa Timur. prevalensi penyakit jantung sebesar 1,5 persen dimana 2-3 dari 1000 orang menderita penyakit jantung," ujarnya.

 

Menko Muhadjir menuturkan, keberadaan laboratorium kateterisasi jantung di RS Siti Khodijah akan sangat bermanfaat dalam penanganan penyakit jantung di wilayah Jawa Timur.

 

"Jadi saya sudah lihat alatnya, ini adalah alat produksi mutakhir. Fungsinya sangat multifungsi. Tidak hanya untuk usia dewasa tapi juga untuk anak-anak dan juga bisa untuk penyakit saraf," tuturnya.

 

Peresmian Cath Lab itu dihadiri Dirut BPJS Ali Ghufron Mukti, Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim KH Saad Ibrahim, serta tuan rumah Direktur RS Khodijah dr Hamdan SpS (K), serta undangan lain dalam prokes yang ketat. 

 

Muhadjir berharap, dengan adanya laboratorium kateterisasi jantung dan alat yang mutakhir bisa meningkatkan pelayanan dan penanganan penyakit jantung di wilayah Jawa Timur.

 

"Mudah-mudahan bisa meningkatkan pelayanan untuk semua klien, masyarakat Sidoarjo khususnya, dan mereka yang sudah menjadi klien RS Khodijah ini."

 

Muhadjir berpesan pada pengelola RS Siti Khodijah untuk tidak berhenti berinovasi dalam memajukan pelayanan kesehatan yang ada. 

 

"Jangan berhenti berinovasi mendiscover pada Cath Lab saja. Perkembangan teknologi kesehatan harus terus diikuti dan diadopsi kalau memang perlu," pesannya.

 

Selain itu, dia juga meminta agar RS Siti Khodijah memiliki cabang poliklinik di tiap wilayah kelurahan dan kecamatan di Sidoarjo. "Paling tidak RS Khodijah Sepanjang ini punya 10 cabang poliklinik. Punya poliklinik pratama paling tidak," pungkas Muhadjir Effendy. 

 

*Pantun Dirut BPJS*

Sebelum Menko PMK, Dirut BPJS memberikan sambutan apresiasi atas peresmian CathLab itu.

 

Ali Ghufron mengharapkan peningkatan fasilitas juga akan meningkatkan manfaat RS Khodijah bagi masyarakat. 

 

Dirut BPJS kemudian melantunkan pantun

 

 _Jalan jalan keluar rumah_ 

 

 _Beli sepatu harganya murah_ 

 

 _Selamat buat RS Siti Khodijah_ 

 

 _Semoga amanah, maju dan berkah_ 

 

*Layanan Unggulan*

 

Heart Care merupakan salah satu layanan unggulan RS Siti Khodijah. Fasilitas Cath Lab sudah dikembangkan sejak tiga tahun terakhir. Alat ini meningkatkan kualitas layanan buat antrean pasien di poli jantung, yang setiap harinya sekitar 100 – 150 pasien.

 

Alat mutakhir ini memiliki tiga fungsi sekaligus, yakni mendiagnosa jantung dewasa, jantung anak, dan otak. Cath Lab dinilai punya keberhasilan tinggi (sekitar 95 persen) dalam menangani penyumbatan darah besar atau kecil. Sehingga bisa membantu ikhtiar menyelamatkan pasien gejala stroke. Terutama stroke dalam masa golden period sekitar 8 jam. 

 

Layanan unggulan lain RS milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Sepanjang, Sidoarjo itu adalah Layanan Trauma Centre Care (rujukan korban kecelakaan/cedera), Intensive Care (perawatan intensif untuk turunkan risiko kematian ibu dan bayi), dan Cancer Care (kemoterapi).(*)

 

Kontributor Foto:
Reporter: