Minta Gereja Bantu Pembangunan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Papua
KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan pertemuan dengan 10 orang pemuka agama Kristen dan Katolik di Kabupaten Mimika, di Hotel Horison Ultima Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Kamis (31/8/2023), dalam rangka menemukenali strategi pemerataan pembangunan di wilayah kabupaten mimika secara keseluruhan.
Dalam pertemuan itu, Menko PMK juga didampingi oleh para pejabat Kemenko PMK untuk mencatat aspirasi dari para pemuka agama, yaitu Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Nunung Nuryartono, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Sorni Paskah Daeli, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Warsito, Staf Ahli Bidang Suistainabile Development Goals Agus Suprapto.
Menko PMK meminta para pemuka agama untuk menyampaikan pandangan terkait permasalahan yang ada di Papua Tengah yang akan dijadikan dasar dalam melakukan pembenahan dan pembangunan Bumi Cendrawasih secara keseluruhan.
Para pemuka agama menyampaikan pandangannya masing-masing terkait permasalahan di Papua Tengah. Mereka berpandangan bahwa untuk permasalahan di Papua masih terdapat masalah ketimpangan kualitas SDM antara penduduk lokal dengan pendatang yang diakibatkan karena faktor kurangnya tenaga pendidik, kegiatan pendidikan baik formal maupun informal, dan infrastruktur layanan dasar pendidikan serta dukungan pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan oleh lembaga pendidikan swasta.
Selain itu juga masih banyak masyarakat berpandangan bahwa sekolah tidak terlalu penting. Kemudian juga terkait pembangunan masyarakat, masalah kemiskinan, masalah kesehatan, masalah stunting, dan juga masalah pangan dan air bersih. Para pemuka agama meminta pemerintah bisa lebih memeratakan pembangunan di Papua Tengah, juga memeratakan aksesibilitas terhadap akses pendidikan dan kesehatan.
Menko PMK menyampaikan, saat ini pemerintah sudah sangat serius dalam membangun Papua. Hal ini telah terbukti dengan berbagai program pembangunan yang telah dilakukan pemerintah pusat di Provinsi Papua, serta dengan memekarkan beberapa provinsi untuk semakin memeratakan pembangunan di tiap wilayah.
Khususnya di wilayah Papua Tengah, di wilayah Pegunungan yang sulit dijangkau dan langganan masalah kekeringan, Menko PMK menerangkan, saat ini juga diupayakan untuk pembangunan perpanjang landasan udara Bandara Sinak untuk lebih bisa membawa material dan logstik untuk pembangunan. Juga akan dibangun jalan-jalan penghubung antar distrik supaya aksesibilitas bisa dijangkau.
Karenanya, untuk masalah pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat, Menko PMK meminta supaya pemuka agama dapat berkontribusi, terlebih dalam memberdayakan masyarakat, memberikan pemahaman tentang pentingnya pendidikan, juga ikut menangani stunting dan kemiskinan ekstrem di Papua.
"Sehingga gereja fungsinya bukan sekedar keagamaan, tapi juga kesejahteraan umat. Coba kita maksimalkan peran gereja ini," ujarnya.
Menko PMK meminta peran serius dari pemuka agama untuk ikut serta dalam pembangunan manusia di Papua. Mengingat, masyarakat Papua adalah masyarakat agamis dan patuh terhadap pemuka agama. Sehingga diharapkan bisa didengar masyarakat dan membantu pembangunan sosial serta memberdayakan masyarakat.
"Ini bisa dilaksanakan kalau bapak bisa betul-betul bersedia. Termasuk untuk penanganan kemiskinan dan stunting, angka kemiskinan tinggi, angka stunting tinggi. Kalau gereja bisa bantu pemerintah sangat senang," ucapnya.