Pandemi Paksa Percepatan Transformasi dan Buka Peluang Inklusif

KEMENKO PMK – Dunia termasuk Indonesia sudah mulai bangkit dari segala permasalahan yang dihadapi akibat pandemi Covid-19. Bahkan, situasi pandemi justru telah membawa dampak perubahan signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk yang berkaitan dengan teknologi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 bukan hanya di satu sektor publik saja. Berbagai aspek turut terdampak sehingga Indonesia harus siap menghadapi tantangan termasuk menangkap peluang yang ada akibat dari pandemi Covid-19 tersebut.
 
“Contohnya di bidang pendidikan. Meski mungkin ada kekhawatiran karena metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) berbasis digital itu bisa menimbulkan kesenjangan, tapi di sisi lain kekhawatiran itu justru memaksa percepatan transformasi dan membawa peluang untuk membentuk kembali masa depan pendidikan yang inklusif bagi seluruh siswa di Indonesia,” ujarnya saat menjadi pembicara via online Seminar Internasional ke-7 tentang Sosial dan Peradaban Islam Melayu, Selasa (9/11).

Seminar dengan tema Kajian Islam Melayu Selama Pandemi Covid-19: Peluang dan Tantangan itu diselenggarakan luring dan daring oleh Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Hadir, Wakil Direktur Lembaga Riset Akuntansi UiTM Shah Alam Djamaliah Said, Wakil Kepala Departemen Studi Melayu Universitas Nasional Singapura Azhar Ibrahim, Rektor serta seluruh sivitas akademika Universitas Islam Negeri Raden Fatah.

Pada kesempatan itu, Muhadjir berharap inisiatif yang muncul selama penyelenggaraan seminar dapat terus berlanjut. Utamanya, menurut dia, adalah untuk menumbuhkan semangat memajukan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Sebagaimana fokus Presiden Joko Widodo terkait pengembangan SDM Indonesia yang berbakat. Diungkapkan Menko PMK, bahwasanya talenta manusia Indonesia sejatinya adalah profesional, produktif, inovatif, berdaya saing, dan berwatak ke-Indonesia-an.

“Presiden Joko Widodo ingin masyarakat Indonesia siap menghadapi tantangan global di era revolusi industri 4.0. Karena sebenarnya, Indeks Inovasi Global kita saat ini berada di peringkat 85 atau masih kalah dibandingkan negara tetangga yang berpenghasilan menengah ke bawah di Asean, yaitu Vietnam (peringkat 42) dan Filipina (peringkat 50),” tutur mantan Mendikbud tersebut.

Ia menegaskan bahwa Indonesia harus mampu mengelola 265,4 juta penduduk. Salah satunya yaitu dengan upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan juga untuk mengejar kesejahteraan bagi semua.

“Kita harus mempersiapkan generasi muda kita agar menghadapi kondisi disrupsi. Peluang dan tantangan yang ada selama pandemi Covid-19 harus benar-benar dimanfaatkan sehingga Indonesia bisa bangkit dan kembali membangun masyarakat yang sejahtera pasca-pandemi berakhir,” tandas Menko PMK. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: