_Menko PMK Gerak Cepat Setelah Tinjau Banjir Semarang_
KEMENKO PMK - Sehari usai meninjau banjir di Semarang (Selasa, 31/01), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Penanganan Pasca Banjir Semarang, di Ruang Rapat Kantor Kemenko PMK Jakarta, pada Rabu (01/02).
Rakor membahas penanganan pasca bencana banjir bandang akibat jebolnya tanggul di Kawasan Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang. Dalam rapat, Muhadjir menyampaikan beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"Jangka pendek maksudnya untuk mengatasi kemungkinan-kemungkinan akan terjadi banjir selama musim hujan tahun ini. Jangka panjang adalah upaya pemerintah daerah mencari solusi permanen di wilayah semarang, khususnya di Perumahan Puri Dinar Indah, Kel. Manteseh, Kec. Tembalang," papar Muhadjir.
Menko PMK menyampaikan, penanganan jangka pendek dilakukan dengan penebalan dan penguatan tanggul, jangka menengah dengan normalisasi sungai, jangka panjangnya Kementerian PUPR dan Pemkot Semarang akan membuat sodetan sungai.
Rakor dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah, Wali Kota Semarang, Kalaksa BPBD Jawa Tengah, Kementerian PUPR, Dinas PU Bina Marga Jawa Tengah, Dinas PU Kota Semarang, Lurah Meteseh, Camat Tembalang, perwakilan BNPB, dan Kementerian PUPR.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, menjelaskan bahwa banjir di kota semarang telah terjadi setiap tahun. Dia menjelaskan kronologi banjir bandang dan tanggul jebol di Kawasan Perumahan Dinar Indah Semarang. Aliran air bertambah deras dikarenakan intensitas hujan yang tinggi pada awal Januari 2023, sehingga banjir datang sangat cepat.
"Pemerintah Daerah juga telah menyiapkan warning system yang diharapkan dapat membantu, namun kedatangan air begitu cepat dari perkiraan" ujar Taj Yasin
Lebih lanjut, Wagub Taj Yasin memaparkan, Penanganan banjir di Semarang masih ada kendala di beberapa titik, utamanya di kawasan sungai tanggul yang jebol masih perlu penanganan. Dia mengatakan, penanganan sementara di kota Semarang, Pemda Jawa Tengah dan Pemkot Semarang, sudah memperbaiki kanal timur maupun kanal barat yang baru saja diselesaikan.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, kendala yang dihadapi Pemkot Semarang dalam menghadapi banjir. Dia memaparkan antisipasi yang dilakukan Pemkot adalah dengan mengadakan pompa air. Saat ini sudah ada tiga pompa di kawasan Stasiun Tawang Kota Lama, namun menurutnya masih kekurangan satu pompa.
Hevearita mengusulkan supaya di hulu sungai dilakukan pembenahan agar tak terjadi kembali banjir bandang dan tanggul jebol.
"Karena jika Hulunya belum dilakukan pembenahan, akan terjadi permasalahan di wilayah Puri Dinar Indah", sebutnya.
Sementara itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah, Dinas PU Kota Semarang telah melakukan koordinasi dan peninjauan kawasan Sungai Pengkol secara menyeluruh. Antisipasi dari Pemerintah Kota Semarang adalah melakukan koordinasi dengan BBWS dengan beberapa langkah. Pertama, pengerukan sedimen di kawasan sungai; kedua, pemerintah Kota mengusulkan agar bentuk sungai modelnya semacam trapesium, sehingga akan menampung air lebih banyak; ketiga, berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk bantuan rumah susun.