Kemenko PMK Berikan Perhatian Khusus Pada Jemaah Lanjut Usia Saat Pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H/2023 M

Lebih dari 60.000 Jemaah Haji Indonesia Pada 2023 Merupakan Jemaah Lanjut Usia

KEMENKO PMK – Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Warsito menyampaikan bahwa dengan semakin dekatnya pelaksanaan Ibadah Haji 1444H/2023M, diperlukan koordinasi yang lebih intens diantara kementerian dan lembaga yang terlibat dalam pelaksanaannya. 

Hal itu ditegaskan Deputi Warsito pada saat memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Ibadah Haji 1444H/2023, pada Jumat (12/05/2023). Rakor Persiapan Pelaksanaan Ibadah Haji 1444H/2023 dilaksanakan bersama Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Angkutan Udara, Kementerian Perhubungan dan kementerian lainnya. 

Pada tahun 2023, kuota Jemaah Haji Indonesia berjumlah 221.000, yang terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler, 17.680 jemaah haji khusus dan 4.200 petugas haji, yang akan diberangkatkan melalui 13 Bandar Udara Embarkasi Haji. Salah satu tantangan penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini adalah tidak adanya pembatasan usia untuk jemaah yang akan melaksanakannya.

"Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kemenag, jumlah anggota jemaah haji lansia pada tahun ini mencapai 67.000 orang atau hampir sepertiga dari total anggota jemaah haji reguler.” ujar Deputi Warsito

Tagline Haji 1444H/2023 adalah #Haji Ramah Lansia#. Untuk itu, perlu dipastikan agar semua sarana dan prasarana dalam pelaksanaan ibadah haji dapat diakses dan memudahkan lansia dalam menjalankannya. Para petugas haji juga perlu mendapat pelatihan secara khusus untuk memberikan pemahaman mendalam tentang kebutuhan fisik, emosional, sosial, dan kognitif lansia. 

"Penting bagi petugas layanan untuk berkomunikasi dengan lansia dengan cara yang mudah dipahami dan menghargai. Menggunakan bahasa yang jelas, berbicara dengan tenang dan perlahan, serta memberikan waktu yang cukup bagi lansia untuk merespons dan melakukan aktivitasnya," ungkap Warsito.

Untuk itu, Deputi Warsito meminta agar kementerian yang terlibat untuk memperhatikan tahap-tahap pelaksanaan haji sesuai tugas pokok dan fungsinya agar terjadi kesinambungan yang baik dalam pelayanan haji mulai dari persiapan keberangkatan, saat keberangkatan, saat pelaksanaan Ibadah Haji, hingga kepulangan jemaah haji terutama dari aspek kesehatan. 

"Untuk memastikan pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, maka perlu dilakukan perbaikan layanan terutama dengan berpatokan pada pengukuran kepuasan haji yang meliputi indikator-indikator pelayanan petugas haji, pelayanan ibadah, pelayanan transportasi , pelayanan akomodasi, pelayanan katering dan sebagainya," jelas Deputi Warsito.

Rapat juga menggarisbawahi adanya rencana penambahan jamaah sebanyak 8.000 orang, agar menjadi perhatian untuk skenario pelayanannya. Rakor Persiapan Haji 2023 dihadiri secara luring oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sekretariat Kabinet Yuli Harsono dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan, Kemenko PMK, Y.B. Satya Sananugraha.

Pada kesempatan yang sama, para peserta rakor yang hadir secar daring, diantaranya perwakilan dari Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Luar Negeri melaporkan kesiapan pelaksanaan Ibadah Haji sesuai tugas pokoknya masing-masing dari sisi kesiapan para jemaah haji, penanganan kesehatan jemaah haji, kesiapan armada serta bandara embarkasi, serta penanganan passport jemaah haji. 

"Perlu diupayakan agar Indeks Kepuasan Haji 2023 dapat meningkat atau paling tidak sama dengan tahun 2022 yakni 90.45 yang termasuk kategori sangat memuaskan," tutur Warsito. 

Kontributor Foto:
Reporter: