KEMENKO PMK – Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak para pegawainya nonton bersama (nobar) film Miracle in Cell No. 7 di Cinepolis Semanggi, Rabu (26/10).
Nobar film adaptasi dari Korea Selatan dengan judul yang sama itu bertujuan sebagai bentuk dukungan terhadap industri perfilman Indonesia.
Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Kemenko PMK Jazziray Hartoyo mengatakan, film tersebut memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produksi luar negeri.
“Meskipun adaptasi film Korea tapi kualitasnya tidak kalah. Ini yang diproduksi anak bangsa dengan sangat baik, sangat natural sekali semua pemainnya,” ungkap Jazziray usai nobar.
Lanjutnya, pembuatan film yang memakan waktu hampir dua tahun karena terkendala Covid-19 membuat film ini sangat matang dan halus.
“Saya rasa ini film harus bisa diajukan ke piala citra karena pemainnya sangat natural dan ini sangat menggambarkan juga semangat revolusi mental,” jelasnya.
Ia pun turut bangga melihat apresiasi masyarakat yang cukup tinggi terhadap film Indonesia belakangan ini. Terbukti dengan tingginya jumlah penonton di sejumlah judul film Indonesia, salah satunya Miracle In Cell No. 7.
Sementara itu, Sutradara film Hanung Bramantyo turut berterimakasih atas apreasiasi masyarakat terhadap perfilman Indonesia.
"Dengan adanya apresiasi ini kami tentu makin yakin, percaya diri untuk bisa berbuat untuk bangsa dan negara," katanya.
Adapun film Miracle In Cell No. 7 sedang tayang di seluruh bioskop Indonesia. Film itu dibintangi oleh Vino G. Bastian, Indro Warkop, Graciella Abigail, Tora Sudiro, Indra Jegel, Rigen, Bryan Domani, Denny Sumargo, Marsha Timothy, dan lainnya. Sejak hari pertama penayangan hingga sekarang, film Miracle In Cell No. 7 sudah tembus 5 juta penonton.
Acara nobar Kemenko PMK bekerjasama dengan Kemendikbudristek tersebut turut dihadiri oleh para pejabat eselon satu dan Dharma Wanita serta para pelajar.
