Yogyakarta (19/09)--- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengadakan acara penguatan lembaga kursus dan pelatihan dalam mendukung penyiapan sumber daya manusia (SDM) unggul, Rabu pagi (18/09) di Kota Yogyakarta. Acara dibuka langsung oleh Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK, Agus Sartono.
Pada lima tahun yang lalu pemerintah fokus terhadap pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Guna memdukung infrastruktur yang telah tersedia, di lima tahun ke depan pemerintah menjadikan pembangunan SDM fokus utamanya.
"Pembangunan infrastruktur tidak ada gunanya kalau tidak menyiapkan SDM yang tangguh. Maka dari itu pemerintah untuk lima tahun yang akan datang fokus pembangunan SDM,"'tutur Agus.
Sampai dengan tahun 2019, hanya 10% pekerja yang dari lulusan perguruan tinggi. 40% dari lulusan SMA dan SMK, 50% merupakan lulusan SMP. Indonesia pada tahun 2030 akan mendapatkan bonus demografi, hal ini sangat menguntungkan jika SDM nya berkualitas dan sebaliknya apabila SDM Indonesia tidak berkualitas maka akan berdampak buruk.
"Betul kita punya bonus demografi, betul kita punya angkatan kerja, betul kita punya usia produktif 70% tetapi mayoritas hanya SMA. Berbeda dengan negara lainnya usia produktifnya didominasi lulusan pendidikan tinggi. Maka dari itu Pemerintah lima tahun ke depan fokus pembangunan SDM dengan tema SDM Unggul Indonesia Maju", tegas Agus lagi.
Pendidikan vokasi merupakan salah satu jalur meningkatkan kualitas SDM dan mampu menghasilkan masyarakat yang siap bekerja. Ada tiga jalur yang telah disiapkan oleh pemerintah melalui jalur vokasi. Mulai dari jalur pendidikan kejuruan, politeknik dan juga pelatihan/kursus.
Indonesia sekarang telah memiliki 14.000 sekolah kejuruan, 500 politeknik dan lembaga kursus yang di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mampu menampung 2,9juta peserta didik/tahun.
"Yang pertama melalui jalur sekolah kejuruan, kita mempunyai 14.000 SMK, kedua melalui politeknik kita punya 500. Dan yang ketiga melalui pelatihan/kursus. Lembaga kursus di Kemendikbud mampu menampung 2.9juta orang/tahun, padahal yang membutuhkan pelatihan hanya 1,8juta orang/tahun", lanjut Agus.
Di akhir sambutannya, Agus mengharapkan dari lembaga pelatihan/kursus yang telah tersedia mampu meningkatkan kualitas SDM masyarakat Indonesia. "Sekalil lagi pertemuan ini menjadi penting karena peran dari bapak ibu sekalian dalam menangani lembaga pelatihan/kursus ini maka insyaallah permasalahan SDM Indonesia teratasi", tutup Agus.