Pemantauan Implementasi Integrasi PAUD HI dan Posyandu serta pelaksanaan Aksi bergizi dan Penyediaan Air minum Sanitasi di Provinsi Banten

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia melaksanakan kegiatan evaluasi terpadu di Provinsi Banten Bersama 19 Kementerian/Lembaga. Tujuan dari kegiatan evaluasi terpadu untuk memastikan pelaksanaan percepatan penurunan stunting di daerah, serta mengetahui implementasi kegiatan yang telah dilaksanakan pasca Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem tahun 2023.

Pada kunjungan lapangan evaluasi terpadu, dari Kemenko PMK hadir secara langsung Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Y.B Satya Sananugraha, Sekretaris Deputi Imam Pasli, Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Jelsi Natalia Marampa, serta turut hadir Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN RI, Drs. Eli Kusnaeli, dan, Asda II Provinsi Banten Asda III Kota Serang Kusna Ramdani, M. Yusuf, Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Dr. H. Ahmas Hasanuddin, Camat Kasemen, Drs. Kristyanto, dan Kabid Dalduk DP3AKKB Erminiwati, serta tamu undangan lainnya.

Deputi bidang koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Y.B Satya Sananugraha menyampaikan “kehadiran kami ke Provinsi Banten dalam rangka evaluasi terpadu percepatan penurunan stunting. Sebelumnya waktu itu Bapak Menko PMK sudah melakukan Roadshow bersama 19 Kementerian/Lembaga yang dilaksanakan di 33 provinsi dan 393 kabupaten/kota. Provinsi Banten masuk dalam 14 Provinsi prioritas didasarkan pada angka absolut balitanya banyak dan kita lihat dilapangan progresnya seperti apa”

Lebih lanjut Y.B Satya Sananugraha menyampaikan “Evaluasi terpadu percepatan penurunan stunting dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama ini Kita kunjungan kelapangan, hasilnya nanti akan kita bawa dalam pertemuan dihari kedua besok di Hotel Aston dengan kegiatan Focus Group Diskusi (FGD) dengan kementrian/Lembaga serta OPD yang ada disini”

Adapun rangkaian kegiatan kunjungan lapangan antara lain Posyandu di Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kesemen, Kota Serang, untuk melihat diantaranya Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), edukasi ibu hamil dan keluarga berisiko stunting, kagiatan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB-HI) Posyandu, gelar dagang UPPKA dan Butik Antik, serta Mobil Curhat Keluarga (MOCUGA). Kampung KB Kenari sebagai kampung KB berkelanjutan juga menjadi salah satu tujuan dalam kunjungan ini yang telah melaksanakan program DASHAT secara rutin, yaitu memasak makanan berbasis pangan lokal bagi keluarga berisiko stunting. 

Selain itu keberhasilan pencegahan stunting dapat terjadi jika sasaran program intervensi tepat sasaran, terutama dalam upaya konseling dan edukasi di Posyandu, misalnya : isi piringku yang sesuai dengan gizi seimbang, peningkatan capaian Asi eksklusif, dan edukasi pada orangtua terkait pertumbuhan dan perkembangan anaknya, supaya orang tua tahu keadaan anaknya dan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan status gizi anaknya. 

Apresiasi praktik baik yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Banten yang telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mensukseskan kegiatan dimasyarakat dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Selaian itu kunjungan lapangan juga dilaksanakan di SMAN 4 Kota Serang untuk melihat Aksi Bergizi, yang diawali dengan senam pagi bersama seluruh siswa, dilanjutkan dengan sarapan pagi dan minum Tablet Tambah Darah (TTD) khusus siswa putri. Kegiatan aksi bergizi dilakukan setiap 1 minggu sekali, yang bertujuan untuk meningkatkan literasi warga sekolah tentang pentingnya konsumsi TTD, rutin melakukan olahraga atau aktivitas fisik, dan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. 

Lebih lanjut, menurut Y.B Satya Sananugraha, Provinsi Banten juga masih mengalami permasalahan dan kendala akses air bersih yang terbatas dibeberapa daerah, kemudian juga akses air minum layak dan sanitasi. Dalam hal ini juga dilaksanakan kunjungan lapangan di Kelurahan Sayar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang untuk melihat PANSIMAS. Kondisi daerah yang berada didataran tinggi dan juga berair payau membutuhkan penanganan khusus dan tepat untuk pengolahan air. Permasalahan ini akan disampaikan ke Kementerian PUPR  untuk diberikan program intervensi. Supaya seluruh masyarakat dapat meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat, sehingga percepatan penurunan stunting bisa dilakukan dengan baik.

Kontributor Foto:
Reporter: