KEMENKO PMK -- Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Lilik Kurniawan, menegaskan bahwa kemampuan pendirian tenda merupakan elemen dasar dalam pelayanan kedaruratan yang mencerminkan kesiapsiagaan penanganan bencana.
"Kecepatan dan ketepatan pendirian tenda merupakan indikator kesiapsiagaan. Ini bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi bagaimana memastikan layanan darurat dapat hadir secara cepat, tepat, dan rapi untuk masyarakat," ujar Lilik saat membuka Lomba Pendirian Tenda dalam rangkaian Private Sector Resilience Movement (PSRM) 2025, di area Kempi 2, Cibubur, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang uji kompetensi teknis bagi peserta dalam memperkuat respon cepat terhadap situasi darurat, khususnya pendirian fasilitas hunian sementara. Pelaksanaan lomba didukung Kementerian Sosial RI melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) sebagai tim juri dan pengarah teknis, serta unsur Taruna Tangguh Bencana (Tagana) sebagai pelaksana lapangan.
Selain unsur pemerintah, kegiatan ini juga melibatkan dukungan sektor swasta, di antaranya PT Astra International Tbk, sebagai mitra dalam memperkuat kapasitas dan kesiapsiagaan kebencanaan.
Asisten Deputi Penanganan Bencana Kemenko PMK Merry Efriana menambahkan bahwa latihan seperti ini penting dilakukan secara periodik. "Kita tidak hanya memperkuat keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan budaya pembelajaran yang berkelanjutan. Semakin konsisten latihan dijalankan, semakin siap kita menghadapi kondisi lapangan," ujarnya.
Melalui PSRM 2025, Kemenko PMK menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan, pemerintah, dunia usaha, dan jejaring relawan, dalam memperkuat kesiapsiagaan nasional secara terstruktur dan berkesinambungan, menuju ekosistem penanganan bencana yang semakin responsif, adaptif, dan berkelanjutan.
