Menko PMK : Songsong Indonesia Emas 2045, Pemerintah Sasar Sektor Paling Hulu di Bidang Pembangunan Manusia

KEMENKO PMK - Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, dimana jumlah penduduk Indonesia sebesar 70 persennya akan berada dalam usia produktif. Untuk mewujudkannya, perlu dibangun sumber daya manusia yang unggul, berkualitas, dan memiliki karakter, sesuai dengan visi Presiden. 

Pembangunan manusia, harus dimulai dari yang paling hulu hingga ke yang paling hilir.
Yang paling hulu adalah dengan menyiapkan calon-calon ibu yang akan melahirkan generasi emas ke depan. 

Perempuan menjadi pusat pembangunan manusia. Perempuanlah yang akan melahirkan calon generasi emas di masa depan. Persiapan ini harus dimulai sejak masa remaja. 

Siklus menstruasi setiap bulannya akan membuat perempuan kehilangan banyak darah. Oleh karenanya, menurut Menko PMK, tablet tambah darah bagi remaja wanita sangat penting guna mencegah kekurangan darah yang dapat berpengaruh pada kesehatan rahim di masa yang akan datang. Ini merupakan intervensi yang perlu diperhatikan agar para calon Ibu tidak terkena anemia yang dapat menyebabkan anak yang dikandung kelak mengalami stunting.

“Saya minta agar para remaja wanita di Bireuen mengkonsumsi pil penambah darah setiap bulannya”, ucap Menko PMK dalam Kuliah Umum Kebangsaan bertema ‘Pembangunan SDM Unggul untuk Indonesia Maju’ di
Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH), Kabupaten Bireuen.

Pemerintah kini juga tengah menggalakkan gerakan penimbangan bayi setiap bulannya. Target hingga akhir tahun ini agar semua posyandu di Indonesia memiliki alat antropometri, sehingga alat ukur yang digunakan sama di seluruh Indonesia. 

Menko PMK juga menjelaskan arahan Presiden Joko Widodo agar setiap puskesmas memiliki alat USG. Pada kuliah umum yang dihadiri kurang lebih 1.000 orang ini, Ia meminta agar Bupati Bireuen mengecek puskesmas dan posyandu agar segera mengajukan alat USG dan antropometri ke Kementerian Kesehatan bagi yang belum memiliki.

Hal-hal inilah, ucap Menko PMK, yang dilakukan Pemerintah untuk menyasar sektor paling hulu di bidang pembangunan manusia, sehingga pada tahun 2045 yang akan datang, Indonesia benar-benar memiliki generasi dengan kualitas emas. 
“Apa yang kita lakukan hari ini harapannya akan berdampak ke 20 hingga 30 tahun ke depan. Untuk itu, penguatan mental dan karakter juga sangat penting bagi generasi muda kita" tegas Menko PMK. 

*Selaraskan Program Muhammadiyah dengan Program Pemerintah* 
Pada kesempatan ini, Menko PMK juga meminta agar program Muhammadiyah sejalan dengan visi Pemerintah. 

“Sudah sejak dulu Muhammadiyah selalu berjalan berdampingan dengan pemerintah. 
Muhammadiyah harus terlibat dalam program-program masyarakat, seperti kemiskinan ekstrem, kesehatan, kebencanaan”, ujar Menko PMK. 
“Saya mohon agar program-program Muhammadiyah di Bireuen ini dapat disinkronkan dengan program-program Pemerintah,” tegasnya.

Hadir pada kesempatan ini Pj. Walikota Lhokseumawe Imran, Pj. Bupati Bireuen Aulia Sofyan,
Rektor UMMAH sekaligus Ketua PWM Aceh Muharir Asy’ari, Ketua PWA Aceh Zaidar Jaafar, Penasihat Muhammadiyah Aceh Al Yasa Abubakar, Dandim 0111 Bireuen Letkol Inf Ade Munandar, Kapolres Bireuen Mike Hardy Wirapraja dan Ketua PDM Bireuen Athaillah. 

Kontributor Foto:
Reporter: