Menko PMK Ajak Pemuda Makmurkan Masjid

Jakarta (23/2) -- Indonesia adalah negara dengan jumlah penganut agama Islam terbesar di dunia. Dengan jumlahnya yang begitu banyak, tentunya jumlah rumah ibadah umat islam yakni masjid juga sangat banyak tersebar di seluruh Indonesia. Karena itu, masjid punya potensi besar untuk membangun karakter bangsa.

Namun, saat ini masjid lebih banyak digunakan untuk kegiatan ibadah mahdhah saja seperti sholat dan mengaji. Padahal, sejatinya masjid merupakan tempat yang tepat untuk membangun karakter bangsa, dan sebagai pusat peradaban dan pemberdayaan umat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, fungsi masjid perlu dikembangkan untuk berbagai kegiatan yang ibadah ghairu mahdhah yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. 

Menurutnya, selain untuk ibadah dan dakwah, masjid juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat. Misalnya, masijid dapat digunakan untuk mendalami berbagai disiplin keilmuan, sebagai pusat aktivitas perdamaian, membangun jejaring global, berkesenian, menjalankan kegiatan sosial, dan pengembangan ekonomi umat.

"Dalam hal ini, di masjid tidak hanya dibicarakan tentang zakat, sholat, puasa, haji, atau lainnya, tetapi juga masalah ekonomi, politik dan tentang sosial kemasyarakatan lainnya," ujar Menko PMK saat memberikan sambutan dalam peringatan Milad ke-43 Masjid Istiqlal, pada Selasa malam (22/2). 

Muhadjir mengatakan, masjid perlu lebih dimakmurkan dengan melibatkan banyak pihak. Tidak hanya oleh pengurus masjid, kata dia, generasi muda juga perlu terlibat dalam memakmurkan masjid dengan membuat kegiatan-kegiatan bermanfaat.

"Untuk lebih memakmurkan masjid, saya mengajak para pemuda untuk berkegiatan di masjid dengan mengembangkan pemikirannya dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi," tuturnya.

Menko Muhadjir menjelaskan, generasi muda memiliki peranan besar dan penting bagi suatu bangsa. Apalagi Indonesia tengah menyongsong bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada 2040 mendatang. Pemuda akan meneruskan estafet kepemimpinan di masa akan datang.

Karenanya, pemuda perlu melaksanakan perannya sebagai agen perubahan mendorong terjadinya inovasi bangsa ke arah yang lebih baik. Termasuk dalam memakmurkan masjid dengan membuat kegiatan-kegiatan keilmuwan, dan kegiatan sosial yang bermanfaat untuk masyarakat.

"Para pemuda harus peduli dan optimis agar masa depan bangsa ini berjalan ke arah yang lebih baik dan mampu berdiri sejajar dengan bangsa lain dalam segala bidang. Kepedulian dan optimistis tersebut harus dilandasi dengan nilai integritas, etos kerja, gotong-royong dan akhlak mulia dalam setiap kehidupan bermasyarakat," ujarnya.

"Mari kita jadikan masjid-masjid di Indonesia mudah diakses dan menjadi pusat pembelajaran masyarakat (centre of excellence)," pungkas Menko PMK.

Reporter: