Padang Panjang, 26 Agustus 2023 - Mewakili Bapak Menko PMK, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Ibu Woro Sulistyaningrum, memberikan sambutan inspiratif pada acara Silaturahmi Akbar Lintas Generasi dan Musyawarah Wilayah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (Muswil KB PII) Provinsi Sumatera Barat.
Acara yang diselenggarakan dengan tema "Menakar Eksistensi Ormas Islam di Tengah Turbulensi Humanistik Era Disrupsi" tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, Walikota Padang Panjang, Pengurus dan Anggota Pelajar Islam Indonesia (PII) Wilayah Sumatera Barat, serta ratusan peserta dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat.
Dalam sambutannya, Ibu Woro Sulistyaningrum menggarisbawahi pentingnya peran Ormas Islam dalam menjaga dan memajukan nilai-nilai humanistik di tengah tantangan era disrupsi yang ditandai oleh Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA). Beliau mengungkapkan, "Ormas Islam memiliki peran krusial dalam membangun pondasi karakter dan moral generasi muda yang tangguh di tengah arus perubahan teknologi dan dinamika sosial yang sangat kompleks, nilai-nilai dan karakter yang dimiliki bangsa Indonesia selama ini dapat menjadi benteng terhadap intervensi dari luar.”
Beliau juga menyinggung mengenai fenomena bonus demografi yang dihadapi Indonesia, yang mana jumlah penduduk usia produktif sangat besar. Ibu Woro Sulistyaningrum menjelaskan, "Bonus demografi memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk tumbuh dan berkembang, namun juga menuntut upaya maksimal dalam pembangunan sumber daya manusia agar dapat menghadapi tantangan VUCA dengan lebih baik."
Selain memberikan sambutan pada acara Muswil KB PII Sumbar, Ibu Woro Sulistyaningrum juga memberikan kuliah umum di Pondok Pesantren Nurul Ikhlas dengan tema "Peran Pondok Pesantren dalam Mewujudkan SDM Berkualitas dan Berakhlak Mulia." Dalam kuliahnya, beliau menekankan bahwa pendidikan di pondok pesantren memiliki peran signifikan dalam membentuk karakter dan kepribadian yang unggul.
"Pondok pesantren tidak hanya berperan dalam penanaman nilai agama, tetapi juga dalam pengembangan akhlak dan kemampuan berpikir kritis," ungkap Ibu Woro Sulistyaningrum. "Pendidikan di pondok pesantren mengajarkan nilai-nilai kejujuran, toleransi, dan kemandirian, yang menjadi dasar bagi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia."
Dalam konteks ini, Ibu Woro Sulistyaningrum mengacu pada visi Indonesia Emas 2045, yang mana Indonesia diharapkan menjadi salah satu negara terdepan di dunia. "Peran Ormas Islam, Pondok Pesantren, dan pemuda sangat penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kita perlu memastikan bahwa generasi muda memiliki kualitas karakter dan keahlian yang dibutuhkan untuk menghadapi masa depan yang penuh peluang dan tantangan," kata beliau.
Beliau juga menekankan Pesantren diharapkan dapat banyak menghasilkan wirausahawan baru yang berperan signifikan dalam menciptakan lapangan kerja. Pesantren, misalnya, tak lagi sekadar tempat menimba ilmu pendidikan, namun perlu didorong menjadi lembaga yang memberdayakan ekonomi umat.
Selain itu, Ibu Woro Sulistyaningrum juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan literasi digital di kalangan pemuda. "Literasi digital adalah kunci untuk mengoptimalkan potensi teknologi dalam mendukung pembelajaran, inovasi, dan keterhubungan global. Generasi muda harus memiliki pemahaman yang baik tentang teknologi digital serta mampu menggunakannya secara positif dan bertanggung jawab."
Dalam dua acara penting ini, Ibu Woro Sulistyaningrum menegaskan komitmen Kemenko PMK dalam mendukung peran krusial Ormas Islam dan pondok pesantren sebagai pilar dalam membentuk generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan siap menghadapi dinamika zaman. Beliau juga mengajak semua pihak untuk terus menjaga semangat kerjasama lintas generasi dalam membangun masa depan gemilang bagi Indonesia menuju tahun 2045.
